Suasana penuh haru meliputi prosesi pemakaman seorang legenda, Titiek Puspa, yang berlangsung di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Adiknya, Sumarningsih, menjadi salah satu anggota keluarga yang paling tersentuh dengan kepergian sang kakak. Dalam kesedihan mendalam, ia mengungkapkan perasaan dan kenangan tentang sosok Titiek Puspa yang tak hanya sebagai kakak tetapi juga sebagai figur pengayom dalam keluarga.

Dalam perjalanan hidupnya, Sumarningsih menjelaskan bahwa hubungan emosional yang erat telah terbentuk antara mereka. Saat mengetahui penyakit yang diderita oleh kakaknya, ia merasa kaget dan tak mampu berkunjung karena alasan medis tertentu. Setelah berita meninggalnya Titiek Puspa, Sumarningsih mengaku dilanda kesedihan mendalam karena kehilangan sosok penting dalam hidupnya.

Sumarningsih menggambarkan Titiek Puspa sebagai sosok multifaset. Baginya, kakaknya bukan hanya saudara tetapi juga bertindak sebagai teman curhat dan pengasuh. "Mbak Titiek selalu bisa diajak ngobrol, memberikan saran, dan memperhatikan kami semua," ungkapnya dengan nada pilu.

Kehadiran Titiek Puspa dalam keluarga tidak dapat dipisahkan dari perannya sebagai pengurus utama bagi adik-adiknya. Sebagai anak keempat dari empat bersaudara, setelah tiga kakaknya meninggal dunia, ia menjadi tulang punggung keluarga. Sumarningsih menjelaskan bahwa Titiek Puspa mengambil tanggung jawab besar sebagai orang tua bagi semua adiknya.

Banyak cerita dan kenangan manis yang ditinggalkan oleh Titiek Puspa bagi keluarganya. Meskipun ia sudah tiada, jejak kontribusi dan cintanya akan tetap melekat dalam hati setiap anggota keluarga. Dengan kepergiannya, dunia kehilangan sosok yang tidak hanya memiliki bakat luar biasa tetapi juga jiwa yang sangat peduli kepada sesama.

Perpisahan ini membawa rasa syukur atas segala hal baik yang telah diberikan Titiek Puspa selama hidupnya. Keluarga dan penggemarnya berharap agar jasa dan cinta yang ia curahkan selama ini dapat terus menginspirasi banyak orang.