Pasar
Pengusaha Tionghoa yang Menemukan Damai dalam Islam
2025-04-27

Masagung, seorang pengusaha sukses dari Indonesia dengan keturunan Tionghoa, mengalami perubahan besar dalam hidupnya pada usia 50-an. Meskipun telah mencapai puncak kesuksesan melalui Toko Buku Gunung Agung, ia merasa tidak puas dan khawatir akan dampak negatif dari kekayaannya. Pada masa itu, tokonya menjadi pusat perdagangan buku terbesar di Indonesia, bahkan memperluas bisnis ke pariwisata, perhotelan, dan pertukaran uang. Namun, kegelisahan spiritual membawa Masagung untuk bertemu Ibu Tien Fuad Muntaco, seorang ahli hipnotisme dan telepati. Pertemuan ini mengubah pandangan hidupnya dan membuatnya memeluk agama Islam.

Setelah konversi, Masagung menjadi sangat aktif dalam penyebaran ajaran Islam. Dia mendirikan yayasan yang mendanai pembangunan masjid, rumah sakit, dan museum Wali Songo. Selain itu, dia juga menerbitkan berbagai buku tentang Islam serta aktif dalam dakwah di Jakarta. Hingga akhir hayatnya pada tahun 1990, Masagung dikenang sebagai sosok yang berhasil menyatukan tradisi Jawa dengan nilai-nilai spiritualitas Islam.

Perjalanan Spiritual Menuju Keislaman

Saat karier dan kekayaannya sedang mencapai puncak, Masagung justru merasa ada celah kosong dalam hatinya. Kegelisahan batin tersebut mendorongnya mencari makna lebih dalam dari kehidupan. Dalam perjalanannya, ia menemukan bahwa harta tidak selalu memberikan kedamaian. Melalui pertemuan tak terduga dengan Ibu Tien Fuad Muntaco, Masagung menemukan jawaban atas rasa cemasnya. Pengaruh spiritual dari Ibu Tien membimbing Masagung menuju Islam, yang kemudian menjadi pijakan utama dalam hidupnya.

Pada era 70-an, Toko Buku Gunung Agung milik Masagung berkembang pesat hingga menjadi raksasa di bidang penerbitan dan distribusi buku. Namun, di balik semua pencapaian itu, ia tetap merasa kurang. Kekayaan dan kedudukan tinggi malah membawa beban psikologis bagi Masagung. Di sinilah peran Ibu Tien Fuad Muntaco menjadi penting. Wanita yang dikenal memiliki kemampuan spiritual luar biasa ini membuka wawasan baru bagi Masagung. Setelah bertemu, Masagung mulai belajar tentang Islam dan akhirnya memutuskan untuk memeluk agama tersebut. Perubahan besar ini membawa transformasi positif dalam hidupnya, dimana ia menemukan kedamaian yang sebelumnya sulit diraih oleh materi semata.

Kontribusi dalam Penyebaran Ajaran Islam

Setelah memeluk Islam, Masagung tidak hanya fokus pada kehidupan pribadi tetapi juga aktif dalam dunia dakwah. Ia mendirikan Yayasan Jalan Terang untuk mendukung pembangunan infrastruktur keagamaan seperti masjid, rumah sakit, dan museum Wali Songo. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmennya terhadap penyebaran nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas.

Berbekal pengalaman dan sumber daya yang ia miliki, Masagung menggunakan kekayaannya untuk tujuan yang lebih mulia. Selain mendirikan yayasan, ia juga aktif menerbitkan literatur-literatur Islami yang membantu menyebarkan pemahaman agama secara luas. Masagung dikenal sebagai salah satu pelopor dakwah modern di Jakarta, dengan keterlibatan aktif dalam berbagai acara keagamaan. Upayanya tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup edukasi spiritual melalui publikasi buku-buku Islami. Sebagai hasil dari dedikasinya, Masagung meninggalkan warisan besar bagi generasi berikutnya, baik dalam bidang ekonomi maupun spiritualitas.

more stories
See more