Berita
Peningkatan Signifikan Arus Mudik di Yogyakarta: Faktor Utama dan Dampaknya
2025-03-25
Arus mudik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan pemerintah dalam memberikan diskon hingga 50% atas Passenger Service Charge (PSC) serta subsidi avtur menjadi faktor utama peningkatan jumlah pemudik melalui berbagai moda transportasi, termasuk bandara, terminal bus, dan kereta api.

Kesiapan Transportasi untuk Menyambut Lonjakan Pemudik di Musim Mudik Tahun Ini

Dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik, seluruh layanan transportasi di Yogyakarta telah mempersiapkan diri secara maksimal. Mulai dari kapasitas tambahan hingga kebijakan harga tiket yang terjangkau, semua dilakukan demi memastikan kenyamanan para penumpang selama perjalanan mereka.

Lonjakan Penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)

Selain menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun internasional, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) juga mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang pada musim mudik kali ini. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh General Manager Bandara YIA Rully Arta, jumlah penumpang yang menggunakan layanan bandara tersebut mencapai lebih dari 13 ribu orang pada tanggal 25 Maret 2025. Angka ini naik hampir 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tingkat pemulihan jumlah penumpang setelah pandemi global juga sangat menggembirakan. Saat ini, angka tersebut telah mendekati 96% dari total jumlah penumpang sebelum pandemi, yakni pada tahun 2019. Selain itu, peningkatan jumlah penerbangan dari 78 penerbangan menjadi 88 penerbangan turut mendukung kenaikan jumlah penumpang. Beberapa rute populer seperti Jakarta, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, dan Denpasar menjadi tujuan favorit para pemudik.

Peningkatan Aktivitas di Bandara Adisutjipto

Meskipun memiliki fokus utama pada penerbangan domestik dengan pesawat berkapasitas kecil, Bandara Adisutjipto tetap menunjukkan peningkatan aktivitas selama musim mudik. Data yang disampaikan oleh General Manager Bandara Adisutjipto Wibowo Cahyono Sukadi menyebutkan bahwa ada enam penerbangan ATR pada tanggal 25 Maret 2025. Setiap penerbangan membawa sekitar 210 penumpang baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.

Berkaitan dengan minat penumpang yang meningkat, Bandara Adisutjipto terus melakukan perbaikan layanan agar dapat memenuhi kebutuhan para pemudik. Meskipun tidak sebesar Bandara YIA, kontribusi Bandara Adisutjipto tetap signifikan dalam mendukung mobilitas masyarakat DIY selama musim mudik.

Kepadatan Terminal Bus Giwangan dan Jombor

Terminal bus menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan biaya yang lebih hemat. Di Terminal Giwangan, aktivitas bus AKAP mencapai puncaknya dengan jumlah bus yang tiba mencapai 395 unit dan membawa 4.606 penumpang. Sementara itu, jumlah bus yang berangkat mencapai 444 unit dengan 5.679 penumpang. Layanan angkot juga ikut andil dalam mendukung mobilitas dengan 295 armada datang membawa 2.017 penumpang dan 298 armada berangkat dengan 1.978 penumpang.

Di Terminal Jombor, meskipun skala aktivitasnya lebih kecil dibandingkan Terminal Giwangan, namun tetap menunjukkan peningkatan signifikan. Jumlah bus AKAP yang tiba mencapai 116 unit dengan 367 penumpang, sementara yang berangkat mencapai 116 unit dengan 1.004 penumpang. Destinasi favorit antara lain Sumatera, Semarang, dan Kudus, yang menunjukkan pola migrasi masyarakat DIY ke wilayah-wilayah tersebut.

Kapasitas Tambahan Kereta Api di Stasiun-stasiun Yogyakarta

Sector transportasi kereta api juga tidak ketinggalan dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi para pemudik. KAI Daop 6 Yogyakarta melaporkan bahwa hingga hari keempat Angkutan Lebaran 2025, jumlah pelanggan yang telah diberangkatkan mencapai lebih dari 80 ribu orang. Angka ini setara dengan 19,5% dari total kapasitas kursi yang disediakan selama 22 hari Angkutan Lebaran.

Untuk memastikan ketersediaan kursi bagi seluruh calon pemudik, KAI Daop 6 Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan mereka lebih awal dan membeli tiket sedini mungkin. Hingga pukul 15.00 WIB, tiket yang telah terjual mencapai 300 ribu atau 73% dari total kapasitas yang tersedia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan awal dalam menghadapi lonjakan permintaan tiket.

Faktor-Faktor Pendukung Penurunan Biaya Tiket

Kebijakan pemerintah dalam memberikan diskon hingga 50% atas Passenger Service Charge (PSC) serta subsidi pajak avtur menjadi faktor utama penurunan biaya tiket. Direktur Utama InJourney Maya Martono menjelaskan bahwa langkah-langkah ini tidak hanya membantu menekan biaya operasional maskapai, tetapi juga membuat harga tiket lebih terjangkau bagi masyarakat umum.

Keberhasilan program ini tercermin dari peningkatan jumlah penumpang yang signifikan di berbagai moda transportasi. Diskon PSC dan subsidi avtur menjadi bukti nyata bahwa kebijakan pemerintah dapat berdampak positif pada mobilitas masyarakat selama musim mudik. Selain itu, kebijakan ini juga memberikan dorongan ekonomi bagi sektor pariwisata dan perdagangan di Yogyakarta.

more stories
See more