Menikmati durian memang menjadi salah satu kegemaran masyarakat Indonesia, namun penting untuk mengetahui risiko kesehatan yang dapat timbul dari kombinasi tertentu. Buah yang memiliki julukan "raja buah" ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan beberapa jenis makanan dan minuman karena potensi bahaya bagi tubuh. Salah satu faktor utamanya adalah senyawa sulfur yang terkandung dalam durian.

Kombinasi antara durian dan alkohol bisa berdampak serius pada sistem metabolisme tubuh. Senyawa sulfur yang tinggi di dalam durian dapat menghambat proses pemecahan alkohol oleh enzim tubuh, sehingga memperpanjang efek mabuk serta meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Selain itu, konsumsi durian bersama kopi atau susu juga perlu dihindari. Kafein dalam kopi dapat memengaruhi fungsi jantung, sementara susu berpotensi menyebabkan tekanan darah naik secara drastis. Dalam kasus ringan, kombinasi ini bisa memicu sakit kepala.

Berbagai bahan makanan lain seperti kepiting, daging sapi, dan kambing juga tidak disarankan dikonsumsi bersama durian. Hal ini disebabkan oleh sifat "memanaskan" durian yang bertentangan dengan sifat "mendinginkan" dari bahan-bahan tersebut. Akibatnya, sistem pencernaan dapat mengalami ketidaknyamanan atau bahkan masalah lebih serius seperti sembelit atau demam. Selain itu, durian juga tidak cocok dikombinasikan dengan buah-buahan lain seperti leci, manggis, dan kelengkeng karena kemungkinan reaksi kimia yang tidak diinginkan.

Pemahaman tentang interaksi makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi medis. Dengan mengetahui batasan konsumsi durian, kita dapat tetap menikmatinya tanpa merasa khawatir akan dampak negatif. Penting untuk selalu memperhatikan pola makan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko gangguan akibat kombinasi yang salah.