Upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional menghadapi tantangan infrastruktur yang belum merata, terutama di wilayah timur. Dalam seminar pembukaan International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo, pentingnya pengembangan fasilitas cold storage menjadi sorotan utama. Selain itu, pameran IISM 2025 juga menampilkan berbagai inovasi teknologi dan solusi logistik modern untuk mendukung rantai pasok produk makanan laut dan daging secara efisien.
Tejo Mulyono dari Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia menyoroti bahwa ketiadaan infrastruktur listrik yang stabil di kawasan timur Indonesia menjadi penghalang bagi pengembangan cold storage. Fasilitas ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kesegaran produk pangan, terutama di daerah kepulauan jauh dari pusat distribusi utama.
Dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, keberadaan cold storage menjadi elemen vital dalam menjaga kualitas produk pangan. Kendati demikian, pembangunan cold storage di wilayah timur masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya adalah fluktuasi suplai listrik. Kestabilan energi listrik menjadi faktor krusial karena cold storage membutuhkan daya konstan agar suhu tetap terjaga. Tanpa adanya infrastruktur pendukung seperti ini, upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional dapat terhambat. Oleh karena itu, penyelesaian masalah ini menjadi prioritas untuk menciptakan rantai pasok yang lebih tangguh dan andal.
Pameran IISM 2025 menunjukkan langkah strategis dalam mengadopsi teknologi canggih untuk memperbaiki sistem rantai dingin di Indonesia. Acara ini tidak hanya mempertemukan pelaku usaha lokal dengan mitra internasional, tetapi juga menawarkan solusi modern untuk mengatasi permasalahan distribusi produk pangan.
Selama acara yang berlangsung pada 7–10 Mei, pengunjung diajak melihat langsung berbagai inovasi teknologi yang ditujukan untuk memperkuat rantai pasok produk makanan laut dan daging. Salah satu contohnya adalah sistem pendingin berbasis Internet of Things (IoT), yang memungkinkan pemantauan suhu secara real-time melalui kendali jarak jauh. Selain itu, unit pembeku hemat energi juga dipamerkan sebagai solusi tepat untuk daerah kepulauan yang sering menghadapi keterbatasan sumber daya energi. Pameran ini juga menampilkan sistem pergudangan modern, termasuk teknologi pelacakan inventaris dan alat penanganan material terbaru. Dengan adopsi teknologi ini, Indonesia diharapkan bisa bersaing di pasar global sekaligus memastikan ketahanan pangan domestik tetap terjaga.