Pemimpin Amerika Serikat, Donald Trump, menghadapi penurunan drastis dalam tingkat kepuasan publik atas penanganannya terhadap ekonomi. Data dari survei CNBC All-America Economic Survey menunjukkan bahwa rating kepuasan ekonomi Trump mencapai titik terendah sepanjang masa jabatannya. Ketidakpuasan masyarakat berkembang luas karena pendekatan Trump terkait tarif perdagangan, inflasi, dan pengeluaran pemerintah yang dinilai tidak efektif. Survei ini melibatkan 1.000 responden di seluruh AS, dengan hasil menunjukkan bahwa optimisme ekonomi telah memudar sejak pemilihan ulang Trump.
Data terbaru mengungkapkan pergeseran signifikan dalam persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional. Pada April 2023, survei menunjukkan bahwa hanya 43% responden menyetujui cara Trump menangani ekonomi, sementara 55% menyatakan ketidaksetujuan mereka. Ini merupakan pertama kalinya dalam jajak pendapat CNBC bahwa Trump memiliki pandangan negatif bersih terhadap ekonomi saat masih menjabat sebagai presiden. Walaupun basis pendukungnya dari Partai Republik tetap setia, kelompok lain seperti Demokrat dan independen menunjukkan penurunan signifikan dalam persetujuan mereka terhadap kinerja ekonomi Trump.
Kelompok pekerja "kerah biru", yang menjadi faktor kunci dalam kemenangan pemilihan presiden sebelumnya, juga mulai menunjukkan tanda-tanda keraguan. Tingkat ketidaksetujuan mereka meningkat hingga 14 poin dibandingkan rata-rata mereka selama masa jabatan pertama Trump. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun beberapa kelompok tetap mendukung Trump, kekhawatiran tentang masa depan ekonomi semakin kuat di kalangan masyarakat umum.
Jay Campbell dari Hart Associates, sebuah lembaga survei Demokrat, mengomentari situasi ini dengan menyebut bahwa Trump dipilih kembali untuk memperbaiki kondisi ekonomi, namun hasil yang dilihat oleh masyarakat belum sesuai harapan. Survei yang dilakukan pada periode 9 hingga 13 April ini memiliki margin kesalahan ±3,1%, menegaskan validitas hasilnya.
Berdasarkan temuan survei tersebut, tampak jelas bahwa dukungan publik terhadap Trump dalam isu ekonomi sedang berada dalam tekanan besar. Perubahan pola pikir ini bisa menjadi indikator penting bagi strategi politik Trump di masa mendatang, terutama jika ia ingin menjaga atau bahkan memperkuat posisinya dalam agenda ekonomi nasional. Dengan optimisme ekonomi yang meredup, tantangan besar akan terus mengiringi langkah-langkah administrasi Trump ke depannya.