Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat kesuburan pria mengalami penurunan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Sejak tahun 1940-an, jumlah dan kualitas sperma secara bertahap mengalami kemunduran yang cukup dramatis. Studi pada periode 1990 hingga 2019 mencatat peningkatan kasus kemandulan pria hampir 80%. Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, faktor-faktor seperti obesitas, pola makan buruk, serta paparan lingkungan sering dihubungkan dengan masalah ini. Selain itu, infeksi parasit tunggal seperti Toxoplasma gondii juga mulai mendapatkan perhatian sebagai salah satu ancaman baru bagi kesuburan pria.

Berbagai studi telah menyoroti hubungan antara parasit Toxoplasma gondii dan penurunan kesuburan pria. Penyakit toksoplasmosis dapat ditularkan melalui kontak dengan kotoran kucing atau konsumsi daging mentah yang terkontaminasi. Ketika tubuh manusia terinfeksi oleh parasit ini, ia dapat menyebar ke berbagai organ termasuk testis, memengaruhi produksi sperma. Temuan pada tahun 2025 menunjukkan bahwa interaksi langsung antara sperma manusia dengan parasit tersebut menyebabkan kerusakan pada kepala sperma.

Toksoplasma gondii merupakan parasit yang sangat umum ditemukan di alam, dengan sekitar 30% hingga 50% populasi dunia telah terinfeksi secara permanen. Kucing menjadi pembawa utama parasit ini karena mereka dapat melepaskan telur parasit melalui kotoran mereka. Infeksi dapat terjadi ketika individu tidak sengaja menelan telur parasit dari lingkungan yang terkontaminasi atau melalui konsumsi produk daging yang tidak dimasak dengan baik.

Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa infeksi toksoplasmosis tidak hanya memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang lemah tetapi juga dapat menyerang individu sehat. Dalam sebuah penelitian terhadap 163 pria terinfeksi, lebih dari 86% melaporkan adanya kelainan pada sperma mereka. Beberapa penelitian lain di China juga menemukan hubungan yang signifikan antara infeksi toksoplasmosis dan kemandulan pria.

Meskipun demikian, hasil penelitian tentang dampak toksoplasmosis pada kesuburan pria masih bervariasi. Beberapa studi menunjukkan hubungan kuat, sementara yang lainnya tidak menemukan bukti yang cukup kuat. Namun, penting untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai risiko infeksi ini dan langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Peningkatan kasus kemandulan pria akibat infeksi parasit seperti Toxoplasma gondii menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut. Fokus harus diberikan pada cara-cara untuk mencegah penularan parasit ini serta upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dan sanitasi yang baik dapat membantu menurunkan risiko infeksi dan melindungi kesuburan pria di masa depan.