Penggunaan pemain naturalisasi oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memperkuat tim nasional telah menimbulkan berbagai pendapat. Sebagian pihak menyambut baik langkah ini karena dianggap dapat meningkatkan daya saing timnas, sementara yang lain khawatir bahwa para pemain tersebut mungkin kembali ke negara asal mereka setelah tidak lagi dibutuhkan. Menteri Hukum Supratman Andi Atgas memberikan klarifikasi mengenai status kebangsaan pemain naturalisasi.
Dengan sembilan belas pemain naturalisasi yang telah bergabung selama kepemimpinan Erick Thohir, kehadiran mereka membawa dampak positif pada performa Skuad Garuda di tingkat Asia. Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa strategi ini hanya solusi jangka pendek dan kurang memperhatikan pengembangan liga lokal serta pemain muda.
Menteri Hukum Supratman Andi Atgas menjelaskan bahwa pemain naturalisasi dapat memilih untuk kembali menjadi warga negara asal mereka dengan proses permohonan tertentu. Keputusan ini sepenuhnya tergantung pada pemain itu sendiri.
Supratman menegaskan bahwa proses naturalisasi bukanlah permainan sembarangan. Jika seorang pemain ingin kembali menggunakan paspor negara asalnya, ia harus melalui jalur hukum yang sesuai. Menurut Supratman, hal ini merupakan hak dasar individu, dan Indonesia akan menghormati keputusan mereka. Dalam konteks hukum, negara tidak memiliki kendali atas keputusan tersebut setelah prosedur resmi dilakukan.
Kehadiran pemain naturalisasi secara signifikan memperkuat kemampuan tim nasional dalam pertandingan internasional seperti putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Prestasi yang dicapai oleh Skuad Garuda menunjukkan bahwa langkah ini efektif dalam jangka pendek.
Di sisi lain, ada suara yang menyoroti pentingnya pengembangan liga lokal dan pemain muda sebagai fondasi jangka panjang. Beberapa kalangan khawatir bahwa terlalu banyak bergantung pada pemain naturalisasi dapat mengabaikan upaya untuk meningkatkan kualitas pesepak bola asli Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara pemanfaatan talenta dari luar negeri dan investasi pada bakat lokal untuk masa depan olahraga ini.