Dalam laga yang penuh ketegangan, Manchester City berhasil menunjukkan dominasi dengan menguasai bola lebih dari 70% dan mencatatkan jumlah operan signifikan di wilayah pertahanan Wolves. Meskipun begitu, Wolverhampton memberikan perlawanan sengit yang patut diacungi jempol. Kemenangan ini membawa Manchester City ke posisi strategis dalam perburuan tiket Liga Champions musim depan.
Manchester City menunjukkan kualitas unggul melalui kontrol bola yang luar biasa serta kerja sama tim yang solid. Dengan total 539 umpan di area pertahanan lawan, mereka mencatatkan rekor tertinggi bagi sebuah tim tamu di stadion Molineux sepanjang era Premier League.
Selain itu, City terus-menerus mempertahankan ritme permainan tinggi sepanjang pertandingan. Tim asuhan Pep Guardiola tidak hanya berfokus pada serangan, tetapi juga menjaga alur permainan agar tetap stabil. Kendati beberapa peluang sempat muncul dari sisi Wolves, dominasi City tidak dapat disangkal. Upaya mereka untuk mempertahankan kendali bola serta membangun serangan dari belakang menjadi elemen penting kesuksesan mereka di lapangan hijau.
Wolves tampil sebagai tim yang layak diakui meskipun akhirnya harus rela pulang tanpa poin penuh. Mereka tidak mudah menyerah dan bahkan hampir menyamakan kedudukan lewat sepasang tembakan keras yang mengenai tiang gawang oleh Rayan Ait-Nouri dan Matheus Cunha.
Bermain di hadapan pendukung sendiri, Wolves menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Mereka berkali-kali mencoba memecahkan dominasi City dengan kombinasi cepat serta penetrasi tepat ke garis pertahanan lawan. Meskipun akhirnya gagal meraih hasil maksimal, performa mereka menggambarkan bahwa mereka adalah tim yang sulit dikalahkan. Laga ini menjadi bukti bahwa setiap pertandingan di Premier League membutuhkan usaha ekstra bagi para peserta.