Berita
Perubahan Drastis Kota Malang pada Era Kolonial Belanda
2025-04-19

Pengembangan infrastruktur di Kota Malang pada masa penjajahan Belanda mencatat perkembangan yang luar biasa. Salah satu faktor utama yang mendorong kemajuan ini adalah perencanaan kota melalui proyek bouwplan oleh pihak Hindia Belanda. Berdasarkan penelitian sejarawan Universitas Negeri Malang, Reza Hudianto, proyek tersebut dimulai pada dekade 1920-an dan menjadi pelopor dalam transformasi wilayah ini. Kota Malang dikenal sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di Pulau Jawa pada masa itu. Proses perancangan urban ini tidak hanya menciptakan tata letak yang modern tetapi juga mengubah fungsi lahan secara signifikan.

Daerah yang awalnya merupakan perkebunan tebu milik Pabrik Gula Kebonagung bertransformasi menjadi pusat permukiman dan perkantoran. Sejumlah jalan di kawasan Oranjebuurt menggunakan nama-nama anggota kerajaan Belanda, seperti Wilhelmina straat (sekarang Jalan Dr Cipto) dan Juliana straat (sekarang Jalan RA Kartini). Nama-nama tersebut menjadi simbol kolonialisasi serta integrasi budaya antara pengaruh Eropa dan lokal. Lahan luas yang tersedia di sekitar Kota Malang memudahkan proses pembelian tanah oleh pemerintah kolonial dibandingkan di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya.

Secara geografis, Kota Malang terbagi menjadi dua bagian utama oleh Sungai Brantas. Wilayah timur sungai saat itu masih jarang penduduknya dan belum banyak digunakan untuk keperluan perkantoran atau pemukiman. Bagian barat, seperti Kayutangan, lebih berkembang karena tidak dipisahkan oleh aliran sungai. Menurut Reza, kondisi ini memberikan peluang bagi pemerintah kolonial untuk merancang ulang kota dengan skala yang lebih luas dan terorganisir.

Kisah perjalanan Kota Malang menunjukkan betapa pentingnya perencanaan strategis dalam pembangunan sebuah wilayah. Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah dan kebijakan yang tepat, Malang berhasil berkembang pesat meskipun dalam konteks penjajahan. Hal ini menginspirasi kita bahwa visi jangka panjang dan kolaborasi lintas budaya dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa setiap tantangan bisa dihadapi dengan solusi inovatif dan langkah-langkah konkret menuju kemajuan bersama.

more stories
See more