Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada Rabu (26/3/2025), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan perubahan susunan pengurusnya. Putrama Wahju Setyawan ditunjuk sebagai Direktur Utama baru, menggantikan Royke Tumilaar. Sementara itu, Alexandra Askandar diangkat menjadi Wakil Direktur Utama. Perubahan ini juga mencakup penambahan beberapa nama baru di jajaran direksi dan komisaris bank.
Pengangkatan terjadi di berbagai posisi penting. Dalam struktur direksi, Rian Kaslan menjadi Direktur Network & Retail Funding. Di sisi komisaris, Omar Sjawaldy Anwar diangkat sebagai Komisaris Utama, dengan Suminto dan Donny Hutabarat memperkuat tim komisaris. Selain itu, ada sejumlah perubahan lain dalam komposisi dewan direksi dan komisaris untuk mendukung strategi masa depan BNI.
Berbagai perubahan kepemimpinan dilakukan di level direksi untuk memastikan transformasi organisasi dapat berjalan sesuai rencana. Putrama Wahju Setyawan resmi menjabat sebagai Direktur Utama, mengambil alih dari Royke Tumilaar. Alexandra Askandar mengisi posisi Wakil Direktur Utama setelah sebelumnya bekerja sebagai Wakil Direktur Utama di Bank Mandiri. Selain itu, Rian Kaslan, seorang profesional senior di bidang digital banking, dipilih untuk memimpin divisi Network & Retail Funding.
Strategi pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan organisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional serta inovasi layanan. Putrama, yang memiliki rekam jejak kuat dalam bisnis perbankan, akan fokus pada pengembangan strategi jangka panjang. Alexandra Askandar membawa pengalaman luas dari Bank Mandiri, khususnya dalam manajemen risiko dan pengelolaan aset besar. Sementara itu, Rian Kaslan bertugas untuk memperkuat jaringan distribusi dan pendanaan ritel. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru bagi pertumbuhan bisnis BNI di segmen konsumen maupun korporasi.
Komposisi baru dewan komisaris dirancang untuk menyediakan panduan dan pengawasan yang lebih baik dalam menjalankan strategi perusahaan. Omar Sjawaldy Anwar diangkat sebagai Komisaris Utama, menggantikan Pradjoto. Sebagai mantan Executive Chairman IBM Indonesia dan President Director Prudential Syariah Life Assurance, Omar membawa wawasan internasional yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi industri perbankan. Selain itu, Suminto dan Donny Hutabarat, yang masing-masing berasal dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, memberikan perspektif ekonomi makro yang relevan.
Pengangkatan ini mencerminkan upaya BNI untuk memperluas kerangka pengawasan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan pengalaman. Suminto, dengan latar belakang administrasi keuangan negara, akan membantu memastikan bahwa kebijakan BNI selaras dengan regulasi nasional. Donny Hutabarat, dengan keahliannya dalam operasi moneter, akan memberikan masukan teknis tentang pengelolaan likuiditas dan risiko. Sementara itu, komisaris independen seperti Vera Febyanthy dan Didik Junaidi Rachbini menambah dimensi objektivitas dalam pengambilan keputusan. Semua ini bertujuan untuk memastikan BNI tetap kompetitif dan siap menghadapi tantangan pasar modern.