Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan secara lebih efisien. Penelitian terbaru dari Institute for Essential Services Reform (IESR) menunjukkan bahwa ada potensi pengembangan energi sebesar 333 gigawatt (GW) yang layak secara finansial. Proyek-proyek ini mencakup pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan mikrohidro. Studi ini mengungkap bahwa regulasi tarif saat ini serta infrastruktur jaringan listrik yang tersedia dapat mendorong realisasi proyek tersebut. Deon Arinaldo dari IESR menyatakan bahwa data ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi para pengembang untuk berinvestasi dalam energi terbarukan, sehingga membantu mengurangi emisi secara signifikan.
Pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih jauh dari optimal meskipun potensi teknisnya mencapai lebih dari 3.700 GW. Koordinator Riset IESR, Pintoko Aji, menjelaskan bahwa potensi pengembangan energi sebesar 333 GW tersebar antara lain melalui pembangkit listrik tenaga bayu daratan dengan kapasitas 167 GW, pembangkit listrik tenaga surya di daratan sebesar 165,9 GW, serta pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan kapasitas 0,7 GW. Menurut analisis simulasi finansial pada lebih dari 1.500 lokasi yang berpotensi, hampir 61 persen dari total potensi ini menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang tinggi. Untuk mendorong investasi, IESR merekomendasikan strategi seperti penyederhanaan proses pengadaan lahan, perencanaan tata ruang daerah yang inklusif, serta reformasi mekanisme pengadaan oleh PLN.
Ketua Pakar Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Herman Darnel Ibrahim, menegaskan pentingnya energi surya dalam transisi energi global. Teknologi ini telah berkembang pesat dan kini menjadi salah satu sumber daya dominan di dunia. Investasi dalam energi surya diperkirakan mencapai ratusan miliar dolar AS secara global pada tahun 2024. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kerjasama publik-swasta yang kuat, Indonesia dapat mempercepat langkah menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Pengembangan energi terbarukan bukan hanya solusi bagi tantangan iklim tetapi juga kesempatan ekonomi yang luar biasa untuk negara ini.