Pemain sepak bola NEC Nijmegen, Calvin Verdonk, yang akan memasuki usia 28 tahun, telah mengungkapkan bahwa ia tidak yakin mampu bersaing di Liga Inggris karena kebutuhan fisik dan kecepatannya. Meskipun begitu, Verdonk masih membuka peluang untuk melanjutkan kariernya di liga-liga top Eropa lainnya seperti Bundesliga Jerman, Serie A Italia, atau La Liga Spanyol. Saat ini, Verdonk memiliki kontrak dengan NEC Nijmegen hingga Juni 2028 dan telah menjadi andalan di sektor bek sayap kiri.
Verdonk menyatakan bahwa ia tidak memiliki klub impian tetapi ingin melakukan langkah besar dalam aspek finansial sebelum usianya semakin bertambah. Ia juga menunjukkan ketertarikan pada Bundesliga sebagai alternatif potensial, meskipun ia kurang familiar dengan Serie A dan ragu tentang peluangnya di La Liga.
Karakteristik kompetisi di setiap liga top Eropa berbeda-beda, dan Verdonk merasa perlu mengevaluasi kemampuan dirinya untuk tetap bersaing. Dengan pengalaman yang dimiliki saat ini, ia percaya bisa tampil di beberapa liga top tanpa harus memaksakan diri di Premier League.
Calvin Verdonk, yang telah mencatatkan satu gol dan assist dalam 30 penampilan musim ini, menyadari bahwa usianya yang sudah mendekati kepala tiga menjadi faktor penting dalam memilih liga berikutnya. Ia menjelaskan bahwa Premier League bukanlah pilihan yang tepat karena gaya permainan yang sangat cepat dan fisik. Sebaliknya, Verdonk lebih tertarik pada Bundesliga, yang dinilainya lebih sesuai dengan karakteristik permainannya. Selain itu, ia juga terbuka pada peluang di Serie A atau La Liga, meskipun belum terlalu mengenal kedua liga tersebut secara mendalam.
Selain pertimbangan teknis, Verdonk juga ingin memastikan langkah selanjutnya memberikan manfaat finansial yang signifikan. Pada usia yang semakin matang, ia berharap dapat membuat keputusan yang cerdas untuk masa depan kariernya.
Menurut Verdonk, ia tidak memiliki klub impian namun tetap ingin menemukan tempat yang sesuai dengan tujuan karier dan finansialnya. Ia menyadari bahwa usia 28 tahun adalah titik penting dalam karier seorang pesepakbola, di mana keputusan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Alternatif seperti Bundesliga tampak menjanjikan karena gaya permainan yang relatif seimbang antara fisik dan teknik. Di sisi lain, Verdonk juga mempertimbangkan peluang di Serie A, meskipun ia kurang familiar dengan kompetisi tersebut. Untuk La Liga, ia merasa ada tantangan tersendiri karena dominasi pemain lokal di klub-klub kecil. Secara keseluruhan, Verdonk berusaha menemukan kombinasi ideal antara kompetisi yang sesuai dengan gaya permainannya serta peluang finansial yang menarik.