Gaya Hidup
Potensi Risiko Impotensi dari Bersepeda: Mitos atau Fakta?
2025-04-28

Bersepeda telah menjadi salah satu tren gaya hidup sehat yang populer di kalangan masyarakat. Selain meningkatkan kebugaran tubuh, olahraga ini juga dikaitkan dengan peningkatan otot dan pengurangan berat badan. Namun, ada anggapan bahwa bersepeda dapat memengaruhi kesehatan seksual pria, khususnya menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi. Laporan terbaru mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang hubungan antara bersepeda dan risiko tersebut. Meskipun studi tertentu menunjukkan adanya potensi gangguan pada saraf dan aliran darah di penis akibat tekanan konstan saat bersepeda, penelitian lain justru membantah klaim serius tentang efek negatif ini.

Menurut laporan Harvard Special Health Report, bersepeda dalam waktu tertentu dapat memberikan tekanan pada area perineum, yaitu bagian antara alat kelamin dan anus. Tekanan ini dapat menyebabkan kerusakan saraf dan memperlambat aliran darah menuju penis, yang pada akhirnya dapat memicu kesemutan atau bahkan mati rasa. Studi Massachusetts Male Aging Study menemukan bahwa risiko ini lebih tinggi terjadi pada pria yang bersepeda lebih dari tiga jam seminggu. Namun, sebuah studi observasional tahun 2014 di Journal of Men’s Health melibatkan sekitar 5.300 pesepeda pria dan tidak menemukan hubungan langsung antara frekuensi bersepeda dan masalah ereksi atau infertilitas.

Solusi untuk mengurangi risiko ini dapat dilakukan dengan memperhatikan tiga faktor utama: bentuk sadel, tinggi stang, dan jenis sepeda. Penelitian menyarankan agar menggunakan sadel lebar dan empuk serta menghindari desain sudut tajam yang dapat mempengaruhi pasokan oksigen ke penis. Mengatur tinggi stang agar sejajar atau lebih tinggi dari sadel juga dapat membantu mengurangi tekanan pada area sensitif. Terakhir, penggunaan sepeda gym dengan sandaran punggung memberikan posisi yang lebih nyaman tanpa mengganggu sirkulasi darah.

Jika gejala seperti kesemutan atau mati rasa muncul setelah bersepeda, para ahli merekomendasikan untuk memberikan waktu istirahat selama satu hingga dua minggu. Ini adalah langkah preventif untuk menghindari masalah ereksi lebih lanjut. Selain itu, penting untuk mengenakan celana sepeda yang empuk dan mengambil istirahat secara berkala selama perjalanan panjang.

Meskipun ada perdebatan tentang efek bersepeda terhadap kesehatan seksual pria, mayoritas penelitian menunjukkan bahwa olahraga ini tetap aman jika dilakukan dengan cara yang tepat. Dengan memperhatikan aspek teknis seperti sadel, stang, dan jenis sepeda, pria dapat menikmati manfaat bersepeda tanpa khawatir akan dampak negatif jangka panjang.

more stories
See more