Pemain muda berbakat, Evandra Florasta, menjadi sorotan usai membawa Timnas Indonesia U-17 meraih kemenangan besar atas Korea Selatan dalam pertandingan pembuka Grup C Piala Asia U-17 2025. Dengan gol penentu yang dicetaknya pada menit akhir tambahan waktu, ia berhasil mencatatkan sejarah baru bagi tim nasional. Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin penting namun juga memperbaiki rekor buruk Indonesia melawan Korea Selatan dalam turnamen tersebut.
Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang tanpa gol, tendangan penalti yang awalnya gagal diselamatkan oleh sang kiper Korea Selatan berubah menjadi momen emas bagi Evandra. Dengan cekatan, ia menyambar bola rebound untuk mengonversikannya menjadi gol penentu kemenangan. Sejarah pertemuan sebelumnya antara kedua tim selalu berujung kekalahan atau hasil imbang bagi Indonesia, sehingga prestasi kali ini menjadi tonggak baru dalam catatan sepak bola junior Merah Putih.
Dalam sebuah laga yang serba genting, Evandra Florasta menunjukkan ketajaman dan keberanian dengan menciptakan gol pada detik-detik terakhir permainan. Saat peluang hampir lenyap, pemain berusia 16 tahun ini memanfaatkan situasi dengan baik setelah bola rebound dari tendangan penalti. Gol tersebut bukan hanya sekadar angka tetapi juga simbol kegigihan skuad Garuda Muda.
Awal cerita ini bermula saat wasit menunjuk titik putih setelah Korea Selatan melakukan pelanggaran fatal di kotak penalti. Meskipun tendangan pertama Evandra masih bisa ditepis oleh penjaga gawang lawan, ia tetap fokus dan sigap untuk mengambil alih kesempatan kedua. Tindakan cepat ini menunjukkan mental baja serta insting tajam sebagai seorang striker. Tak banyak yang menyangka bahwa skenario dramatis seperti ini bakal terjadi, terlebih saat laga tampak akan berakhir tanpa gol.
Berkat kemenangan ini, Timnas Indonesia U-17 sukses membalikkan halaman hitam dalam sejarah pertemuannya dengan Korea Selatan. Rekor sebelumnya yang selalu berujung kekalahan atau hasil imbang akhirnya terobos dengan kemenangan manis di edisi 2025. Ini adalah langkah besar menuju pencapaian lebih tinggi di turnamen ini.
Sejak pertama kali bertemu di Piala Asia U-17 pada tahun 1988, Indonesia belum pernah merasakan kemenangan atas Korea Selatan. Bahkan, di dua pertemuan sebelumnya, tim asuhan Negeri Ginseng selalu unggul jauh dengan skor telak. Namun, semangat baru ditunjukkan oleh generasi muda ini, dengan Evandra Florasta sebagai tokoh utama. Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi seluruh pemain untuk terus melangkah maju dan meningkatkan performa di pertandingan-pertandingan mendatang. Catatan ini tak hanya soal satu kemenangan saja, tetapi juga tentang harapan masa depan sepak bola Indonesia di kancah internasional.