Berita
Prestasi Gemilang Hendrik PH: Dari Lulusan Terbaik Akmil hingga Kuliah di UGM
2025-03-27

Dalam dunia militer Indonesia, nama Hendrik Pardamean Hutagalung (PH) mungkin tidak sepopuler Teddy Indra Wijaya, namun kiprah dan pencapaian Hendrik tidak dapat diremehkan. Keduanya merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) Magelang yang lulus pada tahun 2011. Meskipun Teddy saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) Merah Putih dan baru saja mendapat promosi pangkat menjadi Letnan Kolonel (Letkol), Hendrik juga memiliki daftar prestasi yang mencolok. Selain meraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil, Hendrik juga sukses dalam pendidikan lanjutannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Seri Prestasi Sejak Awal Karier

Pada tanggal 12 September 1988, di Bontang, Kalimantan Timur, lahir Hendrik Pardamean Hutagalung dari pasangan Biller Hutagalung, seorang wiraswasta. Sejak kecil, Hendrik telah menunjukkan bakat akademisnya dengan melanjutkan studinya di SD dan SMP Yayasan Pupuk Kaltim. Setelah itu, ia memperluas wawasannya dengan masuk ke SMA Taruna Nusantara, sebuah sekolah berbasis disiplin militer, dan berhasil lulus pada tahun 2007.

Perjalanan Hendrik di dunia militer dimulai ketika ia diterima di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Di sana, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dengan meraih gelar lulusan terbaik pada tahun 2011. Penghargaan Adhi Makayasa yang diterimanya menjadi bukti nyata dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan dan kepemimpinan. Tidak hanya itu, Hendrik juga berhasil menjadi lulusan terbaik dalam Program Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) I pada tahun yang sama.

Ketertarikannya terhadap pembangunan fisik membawa Hendrik untuk melanjutkan studi S1-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Teknik Sipil. Langkah ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya fokus pada karier militer tetapi juga ingin mengembangkan diri di bidang teknik sipil, yang sangat relevan dengan pembangunan infrastruktur nasional.

Di tengah-tengah kesuksesan rekan seangkatannya, Hendrik PH tetap menjaga langkahnya sendiri dengan fokus pada pencapaian pribadi yang bermakna.

Dari perspektif jurnalis, cerita Hendrik memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kerja keras dan keberanian untuk mengejar mimpi. Meskipun popularitas kadang menjadi tolok ukur keberhasilan, Hendrik membuktikan bahwa nilai seseorang tidak hanya diukur dari sorotan publik tetapi juga dari kontribusi konkret yang dibuat. Inspirasi dari perjalanan hidup Hendrik bisa menjadi motivasi bagi generasi muda untuk tetap setia pada prinsip dan tujuan pribadi mereka meskipun tantangan semakin besar.

more stories
See more