Gaya Hidup
Rahasia di Balik Nama Jalan Tol dan Para Pengusaha yang Menggarapnya
2025-04-21

Pernahkah Anda membayangkan apa arti sebenarnya dari kata "tol" saat melintasi jalan bebas hambatan tersebut? Di Indonesia, jalan tol bukan hanya alat untuk mempercepat perjalanan tetapi juga menjadi salah satu sektor investasi penting bagi para pengusaha besar. Artikel ini akan mengungkap definisi sebenarnya dari kata "tol", serta menceritakan kisah para konglomerat yang turut membangun infrastruktur vital ini. Dari aspek historis hingga perkembangan bisnis jalan tol, artikel ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya jalan tol dalam mendukung mobilitas dan ekonomi nasional.

Kata "tol" ternyata memiliki makna lebih dari sekadar istilah umum yang digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan sumber dari Daihatsu, "tol" merupakan singkatan dari "tax on location". Artinya, tarif yang dibebankan kepada pengguna jalan tol adalah bentuk pajak yang dikenakan sesuai dengan lokasi yang dilalui. Tarif ini bervariasi tergantung pada panjang rute yang dipilih oleh pengemudi. Sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978, ketika Tol Jagorawi pertama kali beroperasi. Jalur ini menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi dengan total panjang 59 kilometer.

Berbicara tentang jalan tol tidak bisa lepas dari kehadiran pemain-pemain besar di sektor ini. Salah satu konglomerat terkemuka yang telah menancapkan kakinya di dunia bisnis tol adalah Salim Group. Dipimpin oleh Anthoni Salim, grup ini telah membangun beberapa jalur strategis di wilayah Jabodetabek. Selain itu, ada juga nama Jusuf Hamka yang dikenal sebagai pelopor dalam industri ini melalui PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Perusahaan ini bahkan telah mengembangkan tujuh jalan tol di lokasi-lokasi strategis, menjadikannya salah satu pemain dominan di pasar jalan tol nasional.

Grup Agung Sedayu, milik Sugianto Kusuma alias Aguan, juga tidak mau ketinggalan. Saat ini, mereka sedang menggarap proyek besar bernama Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, yang ditargetkan rampung pada tahun 2025. Proyek ini membutuhkan investasi sebesar Rp23,22 triliun dan bertujuan untuk menghubungkan Kabupaten Tangerang dengan bagian utara Jakarta. Sinar Mas Group juga ikut berpartisipasi dalam bisnis ini melalui anak usahanya, PT Trans Bumi Serbaraja, yang bertanggung jawab atas pengelolaan Jalan Tol Serpong-Balaraja.

Dengan hadirnya jalan-jalan tol ini, mobilitas masyarakat di wilayah perkotaan semakin meningkat, sekaligus membuka peluang baru bagi para pengusaha untuk terlibat dalam pengembangan infrastruktur nasional. Jalan tol bukan hanya menjadi solusi transportasi, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi yang signifikan bagi negara.

Jalan tol telah membuktikan dirinya sebagai tulang punggung mobilitas modern di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai konglomerat yang berinvestasi dalam sektor ini, jaringan jalan tol diharapkan dapat terus berkembang, memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pengelolaan jalan tol ini menunjukkan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

more stories
See more