Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami stagnasi di tengah ketegangan perdagangan internasional yang meningkat. Meskipun indeks dolar AS mengalami penurunan, kebijakan tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat memicu ketidakpastian pasar. Pemerintah China merespons dengan mengajukan konsultasi WTO dan menyatakan kemampuan untuk menanggulangi dampaknya.
Pada hari Rabu, nilai tukar rupiah melawan mata uang utama dunia tetap stabil tanpa perubahan signifikan. Meski demikian, kondisi ini tidak sepenuhnya mencerminkan stabilitas ekonomi karena tekanan global masih berlangsung. Indeks dolar AS juga turun tipis, namun faktor-faktor lain seperti kebijakan perdagangan baru dapat memengaruhi pergerakan rupiah dalam jangka panjang.
Dalam beberapa hari terakhir, rupiah telah mengalami fluktuasi yang cukup besar akibat ketidakpastian pasar. Menutup pada posisi Rp 16.860 per dolar AS, situasi ini sejalan dengan tren pelemahan regional. Penurunan indeks dolar AS memberikan sedikit ruang bagi rupiah untuk bernapas lega. Namun, risiko dari kebijakan perdagangan baru AS tetap menjadi ancaman serius bagi stabilitas moneter Indonesia.
Kebijakan tarif perdagangan tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS terhadap beberapa mitra dagang utamanya menciptakan atmosfer ketegangan perdagangan global. Pengenaan tarif hingga lebih dari 100% terhadap produk-produk tertentu dari China adalah salah satu langkah yang paling kontroversial. Selain itu, rencana pemberlakuan tarif baru di sektor farmasi juga menambah kekhawatiran pasar.
Tindakan tersebut memicu respons dari pihak China yang secara aktif mengambil langkah diplomasi melalui World Trade Organization (WTO). Beijing menunjukkan kesediaannya untuk menggunakan berbagai instrumen kebijakan guna melindungi kepentingan nasional. Sementara itu, investor global mulai khawatir tentang potensi eskalasi perang dagang yang dapat memengaruhi perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dampak langsungnya adalah pelemahan sementara rupiah yang sempat menyentuh level Rp 16.970 per dolar AS.