Berita
Tragedi di Guangdong: Pengemudi Muda Tabrak Tiga Anggota Keluarga Hingga Tewas
2025-04-23

Pengemudi muda berusia 20 tahun dari China melakukan kecelakaan mematikan dengan mobil Tesla yang dikendarainya pada kecepatan tinggi. Korban tewas adalah tiga anggota keluarga yang sedang menyeberang jalan. Insiden ini terjadi karena kelalaian sang pengemudi yang tengah berselisih dengan pasangannya, serta melanggar batas kecepatan. Lebih mencengangkan lagi, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan dan bahkan tertawa di lokasi kejadian.

Keluarga korban mengungkapkan kesedihan mendalam atas insiden ini, sementara sikap dingin pelaku dan keluarganya semakin memperkeruh suasana. Ayah pelaku bahkan memberikan pernyataan kontroversial dengan menyalahkan nasib dan mengancam keluarga korban.

Kelalaian Pengemudi Berujung Tragis

Insiden fatal ini terjadi akibat kelalaian seorang pemuda bernama Liao yang mengabaikan aturan lalu lintas. Saat itu, ia sedang terlibat pertengkaran dengan pacarnya dan tetap melaju kencang meskipun telah diberi peringatan untuk memperlambat laju kendaraan. Kecepatan mobil mencapai lebih dari tiga kali lipat batas maksimal yang ditetapkan di wilayah tersebut.

Situasi semakin tragis ketika mobil Tesla yang dikendarai Liao menabrak tiga anggota keluarga yang sedang menyeberang jalan. Dua di antaranya meninggal di tempat, yakni seorang ibu muda dan bayi laki-lakinya. Sedangkan suaminya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Ini menunjukkan betapa pentingnya disiplin dalam berkendara, terutama di area padat penduduk.

Masyarakat setempat merasa geram atas kelalaian Liao yang menyebabkan hilangnya nyawa tak berdosa. Kecepatan ekstrem yang digunakan Liao bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menunjukkan kurangnya tanggung jawab sosial sebagai pengemudi. Selain itu, kondisi emosionalnya saat bertengkar dengan pacar menjadi faktor risiko yang besar dalam situasi ini. Sikap acuh tak acuh terhadap keselamatan orang lain harus dipertanyakan dan dijadikan pelajaran bagi semua pengguna jalan.

Sikap Dingin Pelaku Picu Kemarahan Publik

Tindakan Liao tidak hanya menimbulkan rasa duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memicu kemarahan luas di kalangan publik. Setelah kecelakaan terjadi, Liao tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau permintaan maaf. Bahkan, dia terlihat tertawa di lokasi kejadian yang penuh darah, sebuah perilaku yang sulit diterima oleh banyak orang.

Perilaku tersebut memperburuk citra Liao di mata masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa selain bertanggung jawab secara hukum, pelaku juga harus menunjukkan rasa belas kasih dan penyesalan kepada keluarga korban. Namun, reaksi Liao malah menambah derita keluarga korban yang sudah kehilangan anggota keluarga mereka.

Kontroversi semakin memuncak ketika ayah Liao memberikan pernyataan yang tidak sesuai etika. Dia menyatakan bahwa kematian korban adalah hasil dari takdir Tuhan, dan menolak untuk meminta maaf kepada keluarga korban. Bahkan, dia mengancam akan menuntut balik jika keluarga korban mengambil tindakan hukum terhadap anaknya. Hal ini membuat situasi semakin memanas dan memperlihatkan kurangnya empati dari pihak pelaku maupun keluarganya.

more stories
See more