Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mempermudah akses warga negara dalam melaksanakan ibadah haji. Pada kesempatan bertemu dengan para calon jemaah di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, ia menyoroti pentingnya efisiensi biaya penerbangan sebagai salah satu cara utama untuk mengurangi beban finansial jemaah. Dalam pembahasan ini, Garuda Indonesia disebutkan sebagai entitas yang dapat memberikan kontribusi signifikan melalui penghematan operasional. "Dengan menghilangkan elemen-elemen yang tidak esensial dalam layanan penerbangan, kami berharap bisa menciptakan penghematan yang lebih besar bagi masyarakat," ungkapnya.
Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa biaya haji menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara lain seperti Malaysia. Presiden menegaskan bahwa pencapaian ini harus didukung oleh seluruh kementerian terkait, termasuk Kementerian Agama dan instansi penyelenggara haji. Ia juga menetapkan target agar biaya haji Indonesia dapat lebih rendah dari Malaysia. "Kami ingin mendorong sinergi lintas sektor guna mencapai harga yang lebih terjangkau bagi semua kalangan masyarakat," tambahnya sambil menunjukkan keyakinannya pada kemampuan tim untuk mencapai tujuan tersebut.
Kedepannya, Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin dalam penyediaan layanan haji yang inklusif dan hemat biaya. Sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar setiap tahunnya—hampir 2,2 juta orang—Indonesia dituntut untuk terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan masyarakat secara adil dan merata. Langkah-langkah ini mencerminkan semangat gotong royong serta dedikasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembiayaan ibadah yang lebih terjangkau.