Pengumuman struktur manajemen Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menarik perhatian luas karena kehadiran tokoh-tokoh internasional di dalamnya. Beberapa nama besar dari luar negeri turut berperan dalam Dewan Penasihat badan ini, yang bertujuan untuk memberikan pandangan global terkait risiko ekonomi dan geopolitik. Di antara mereka adalah Ray Dalio, pendiri hedge fund paling besar di dunia, serta Jeffrey Sachs, seorang akademisi global ternama.

Tugas utama para anggota Dewan Penasihat adalah membantu mengidentifikasi peluang investasi sambil mempertimbangkan tantangan makroekonomi dan geopolitik secara menyeluruh. Selain itu, posisi penting juga ditempati oleh Lieng-Seng Wee dan Yup Kim, yang masing-masing bertanggung jawab atas pengelolaan risiko dan komite investasi. Menurut Chief Investment Officer Pandu Sjahrir, keberadaan para ahli asing ini sangatlah strategis. "Kami harus tetap waspada terhadap risiko-risiko global yang semakin kompleks," ungkap Pandu dalam sebuah acara resmi.

Dalam pengembangan BPI Danantara, pihak pengelola menegaskan bahwa semua personel yang terlibat dipilih berdasarkan kompetensi dan profesionalisme tinggi. Tidak ada indikasi adanya intervensi politik atau pengaruh lain yang dapat merugikan integritas lembaga ini. Melalui langkah ini, diharapkan BPI Danantara dapat menjadi model baru bagi institusi-institusi serupa di Tanah Air, yang fokus pada transparansi dan keunggulan global. Kepercayaan publik menjadi salah satu prioritas utama dalam pencapaian visi besar tersebut.