Pasar
Gejolak Global Mempengaruhi Pelemahan Rupiah dan Tegangnya Hubungan Antar Negara
2025-03-21

Pasar keuangan dunia mengalami ketidakstabilan yang berdampak pada melemahnya nilai mata uang Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, kurs rupiah menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan dolar AS. Berdasarkan data terkini, rupiah ditutup pada level Rp16.495 per dolar AS, menunjukkan pelemahan sebesar 0,15% dalam satu hari perdagangan. Selama seminggu penuh, tekanan eksternal telah membuat rupiah tertekan lebih dari 0,92%. Faktor utama penyebab ini adalah naiknya indeks dolar AS (DXY), yang mencatatkan kenaikan hingga 0,14%.

Ketegangan geopolitik juga turut memperparah situasi pasar global. Insiden serangan drone di wilayah Rusia menjadi sorotan internasional minggu ini. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas militer Rusia di Saratov, termasuk pangkalan udara strategis Engels-2. Respons cepat dari pemerintah Rusia dengan deklarasi darurat menunjukkan dampak serius dari insiden ini. Sumber keamanan Ukraina mengonfirmasi bahwa operasi tersebut dilakukan oleh pasukan khusus mereka, menambah panasnya perseteruan antara kedua negara. Gejolak ini tidak hanya mempengaruhi stabilitas politik tetapi juga memperkuat sentimen negatif di pasar global.

Perekonomian Amerika Serikat tetap menunjukkan kekuatan meskipun berada dalam masa ketatnya kebijakan moneter. Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat tipis namun tetap berada di tingkat rendah secara historis. Kondisi ini memberikan dorongan bagi penguatan dolar AS dan menekan mata uang lainnya, termasuk rupiah. Meskipun tantangan global terus berlangsung, optimisme tentang pemulihan ekonomi tetap ada. Ketahanan pasar tenaga kerja AS membuktikan bahwa langkah-langkah ekonomi yang diambil dapat mempertahankan stabilitas jangka panjang, memberikan harapan bagi negara-negara berkembang untuk mengatasi gejolak pasar saat ini.

More Stories
see more