Masa depan pasar modal Tanah Air menjadi sorotan dalam sebuah forum penting yang membahas tantangan ekonomi global. Acara bertajuk Capital Market Forum 2025 menyoroti potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia meskipun menghadapi tekanan dari luar negeri. Salah satu isu utama yang dibahas adalah dampak penurunan peringkat saham Indonesia oleh lembaga keuangan internasional, yang berpengaruh pada performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Para ahli menyatakan bahwa langkah ini telah memicu ketidakstabilan pasar secara signifikan.

Untuk memperkuat daya tahan pasar modal domestik, diperlukan strategi inovatif melalui keterlibatan lebih besar dari kalangan investor ritel lokal. Potensi bonus demografi di Indonesia dinilai sebagai peluang emas untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam instrumen investasi seperti saham dan obligasi. Selain itu, forum ini juga menekankan perlunya dukungan kuat dari pihak terkait, termasuk legislatif, guna menjaga stabilitas keuangan perusahaan milik negara serta menurunkan risiko gagal bayar obligasi BUMN yang dapat merusak citra pasar modal nasional.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun fondasi pasar modal yang kokoh dan kompetitif. Melalui penguatan regulasi, pendidikan finansial, serta pengembangan produk investasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat, optimisme pasar modal Indonesia akan semakin berkibar di kancah dunia. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan bangsa dalam menghadapi tantangan global tetapi juga menjadi bukti solidaritas nasional dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan.