Berita
Kasus Kekerasan Seksual dan Pembunuhan di Kalimantan Selatan
2025-04-03

Ratusan wartawan, mahasiswa, serta aktivis hak asasi manusia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengadakan demonstrasi dengan tema "Justice For Juwita". Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan seksual yang dialami seorang jurnalis muda bernama Juwita. Kasus ini melibatkan seorang oknum TNI Angkatan Laut yang tidak hanya melakukan pemerkosaan tetapi juga membunuh korban. Kuasa hukum keluarga korban mengungkapkan kronologi kejadian yang dimulai dari pertemuan korban dan pelaku di media sosial.

Kejahatan ini terjadi pada akhir tahun 2024 ketika pelaku memaksa korban memesan kamar hotel dengan alasan kelelahan setelah latihan. Setelah masuk ke kamar hotel, korban mengalami serangkaian pelecehan fisik termasuk pemukulan dan pemerkosaan. Meskipun ada janji pernikahan dari keluarga pelaku, kasus ini tetap menjadi sorotan publik karena belum adanya kepastian hukum dari pihak militer yang menangani investigasi.

Pengungkapan Kronologi Kejahatan

Pada akhir tahun lalu, seorang jurnalis muda mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh seorang anggota TNI AL. Peristiwa ini bermula dari interaksi antara korban dan pelaku di platform digital, yang kemudian berkembang menjadi situasi yang lebih serius. Korban dipaksa untuk memesan kamar hotel dengan dalih yang kurang meyakinkan.

Setelah kedua belah pihak berada di dalam kamar hotel, pelaku mulai menunjukkan sisi brutalnya. Ia mengunci pintu kamar, mengancam korban, dan melakukan serangkaian tindakan kekerasan seperti menarik tubuh serta memiting leher korban. Tindakan ini menunjukkan bahwa niat pelaku sudah jelas bukan berdasarkan kesepakatan bersama. Dalam pengungkapan kronologi, kuasa hukum korban menyatakan bahwa meskipun ada janji pernikahan dari keluarga pelaku, hal tersebut tidak dapat menghapus fakta kejahatan yang telah dilakukan.

Upaya Pencarian Keadilan

Demonstrasi yang digelar di Kota Banjarbaru mencerminkan dorongan masyarakat untuk mendapatkan keadilan bagi korban. Ratusan individu dari berbagai kalangan turut serta dalam aksi ini, menuntut agar proses hukum berjalan secara transparan dan adil. Sampai saat ini, penyidikan kasus ini masih berada di tangan Denpom Angkatan Laut Banjarmasin.

Sementara itu, banyak pihak yang merasa khawatir atas kemajuan penyelidikan kasus ini. Sebagian besar informasi terkait perkembangan kasus masih tertutup rapat oleh otoritas militer. Hal ini menambah ketegangan di kalangan masyarakat yang menginginkan keadilan tanpa diskriminasi. Demonstrasi yang diadakan bertujuan untuk memberi tekanan moral kepada aparat penegak hukum agar tidak ragu-ragu dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan hukum.

More Stories
see more