Gaya Hidup
Kenangan Manis Dian Sastro di Warung Pinggir Jalan: Kisah dari Masa Kecil
2025-02-20
Jakarta, CNBC Indonesia – Aktivitas sehari-hari yang tampak sederhana seringkali menyimpan kenangan manis. Salah satunya adalah pengalaman artis ternama, Dian Sastrowardoyo, saat press conference SPRITE HAUS Ramadan di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025). Di acara tersebut, Dian berbagi cerita tentang masa kecilnya yang penuh nostalgia, terutama momen-momen di warung pinggir jalan.

Berbagi Kenangan Mengharukan dengan Sentuhan Emosional

Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, Dian memiliki rutinitas unik setiap pulang sekolah. Dia mengaku bahwa uang jajan sebesar Rp 2.000 bisa bertahan seminggu, karena harga bakso hanya Rp 500. Yang paling istimewa adalah ketika cuaca panas, dia selalu membeli es sebagai hadiah kecil untuk dirinya sendiri sambil menunggu kendaraan umum.

Moments ini tidak hanya menjadi ritual harian, tetapi juga simbol kenyamanan dan kedekatan sosial. "Kita merasa lebih dekat dengan komunitas ketika jajan di warung-warung lokal. Ini bukan hanya tempat makan, tapi juga ruang sosialisasi yang membentuk hubungan emosional," ungkap Dian. Warung-warung tersebut menjadi identitas tersendiri bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang hangat dan akrab.

Pengalaman Berharga dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain aktivitas belanja di warung, Dian juga menghabiskan waktu luangnya dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dia aktif mengikuti pelatihan pencak silat dan basket. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, Dian belajar banyak hal penting seperti disiplin, kerja sama tim, dan tanggung jawab.

Dian menuturkan bahwa pengalamannya di warung dan kegiatan ekstrakurikuler sangat berarti dalam membentuk karakternya. "Warung-warung itu bukan hanya tempat makan, tapi juga tempat belajar. Ekstrakurikuler membantu saya tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan hidup," tuturnya.

Nostalgia dan Nilai-nilai Tradisional

Kenangan Dian tentang warung-warung tradisional mencerminkan nilai-nilai yang masih melekat kuat dalam budaya Indonesia. Warung-warung tersebut menjadi ikon kehidupan sehari-hari, tempat orang berkumpul, berinteraksi, dan saling membantu. Dian merasa bahwa warung-warung ini merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas sosial masyarakat.

Di era modern, warung-warung tradisional mulai digantikan oleh toko-toko modern. Namun, Dian percaya bahwa warung-warung ini akan selalu memiliki tempat spesial dalam hati masyarakat. "Warung-warung tradisional membawa kita kembali ke akar budaya, memberikan rasa nyaman dan kedekatan yang sulit ditemukan di tempat lain," pungkasnya.

More Stories
see more