Dalam pertandingan yang menegangkan, AC Milan menciptakan beberapa peluang melalui para pemain andalannya. Meski demikian, Feyenoord lebih banyak memilih strategi bertahan selama periode awal permainan. Tim tamu tampak kesulitan mengembangkan serangan efektif hingga mendekati pertengahan babak.
Berbekal semangat tinggi, skuad Rossoneri berusaha keras membobol pertahanan lawan. Beberapa upaya ditembakkan oleh para penyerang inti, namun belum mampu menghasilkan gol tambahan. Kecepatan dan ketepatan menjadi kunci utama dalam setiap percobaan mereka.
Tim tuan rumah mendominasi jalannya laga dengan tiga peluang emas melalui Reijnders, Felix, serta Musah. Mereka berhasil menciptakan situasi berbahaya di depan gawang lawan, tetapi masih kurang presisi dalam menyelesaikan setiap kesempatan tersebut. Koordinasi antar linier tampak solid, meskipun akhirnya belum bisa menghasilkan skor yang diharapkan.
Berbeda dengan performa agresif tim tuan rumah, Feyenoord lebih cenderung bermain aman. Pilihan taktis ini tampak jelas sejak menit awal pertandingan. Para pemain belakang bekerja ekstra keras untuk menjaga area pertahanan.
Hingga mencapai menit ke-20, tim asal Belanda tersebut belum menunjukkan banyak inisiatif menyerang. Mereka lebih fokus pada formasi rapat dan membatasi ruang gerak lawan. Pendekatan defensif ini diambil sebagai respons terhadap dominasi serangan yang ditunjukkan oleh Milan sejak awal pertandingan.