Pada momen sakral perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, sejumlah pejabat negara dan tokoh politik Indonesia melakukan kunjungan ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Dalam suasana yang penuh keakraban, para tamu penting seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono datang untuk menyampaikan salam silaturahmi kepada pemimpin partai berlambang banteng tersebut. Kunjungan ini juga turut dihadiri oleh beberapa kader PDIP serta tokoh hukum terkemuka.

Silaturahmi Penuh Harmoni di Rumah Megawati Soekarnoputri

Pada pagi hari yang cerah di Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Teuku Umar, Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama istri, Helmi Halimatul Udhma, tiba pada pukul 10.25 WIB. Dengan penampilan sederhana namun elegan, mengenakan busana putih dan peci hitam, mereka langsung disambut hangat di kediaman Megawati Soekarnoputri. Kunjungan singkat tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat hari raya kepada tokoh bersejarah bangsa ini.

Tak lama setelah itu, Basuki Hadimuljono, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN), hadir bersama istrinya, Kartika Nurani, sekitar pukul 11.18 WIB. Dengan semangat kebersamaan, ia sempat berbincang ringan dengan awak media sebelum masuk ke dalam rumah. Bahkan, Basuki berkelakar bahwa salah satu hidangan favoritnya adalah pempek, meskipun ia tidak merinci apakah makanan tersebut akan tersedia di acara tersebut.

Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya dari PDIP, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, serta anggota Dewan Pengurus Pusat PDIP seperti Bambang Wuryanto, Ronny Talapessy, dan Rapidin Simbolon. Selain itu, kuasa hukum Hasto Kristiyanto, Todung Mulya Lubis, dan Maqdir Ismail juga turut hadir memberikan dukungan moral kepada Megawati.

Dari perspektif seorang jurnalis, acara ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai silaturahmi dalam kehidupan sosial-politik Indonesia. Tidak hanya menjadi ajang pertemuan formal antara pejabat negara dan tokoh politik, tetapi juga memperkuat jalinan keakraban di tengah masyarakat. Melalui momen-momen seperti ini, kita dapat melihat bagaimana tradisi kebangsaan dan budaya lokal tetap lestari meskipun zaman terus berkembang. Silaturahmi ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga hubungan baik di semua lapisan masyarakat.