Peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dan Lebaran berdampak signifikan pada industri multifinance di Indonesia. Menurut data terbaru, sektor pembiayaan mencatat pertumbuhan piutang sebesar 12,17% hingga Maret 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pembiayaan investasi dan modal kerja yang tumbuh masing-masing sebesar 13,05% dan 11,62%. Beberapa perusahaan multifinance seperti Clipan Finance, Mandiri Utama Finance (MUF), dan Adira Finance melihat peluang besar dalam penyaluran kredit untuk kendaraan bermotor serta kebutuhan konsumtif lainnya selama bulan suci.
Berkaitan dengan tren tersebut, Direktur Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk Harjanto Tjitohardjojo menyatakan bahwa meskipun ada tantangan eksternal dari kondisi geopolitik global, pihaknya tetap optimistis terhadap lonjakan permintaan kredit akibat kebutuhan transportasi dan konsumsi masyarakat. Data perusahaan menunjukkan bahwa piutang pembiayaan konsumen CFIN naik menjadi Rp8,76 triliun pada Maret 2024, meningkat dari Rp8,43 triliun pada Desember 2023.
Di sisi lain, Head of Corporate Secretary & Legal Mandiri Utama Finance (MUF) Elisabeth Lidya Sirait juga mengamati adanya peningkatan minat masyarakat terhadap kepemilikan kendaraan baru dan dana tambahan selama periode Ramadan. Sektor pembiayaan mobil baru dan dana tunai menjadi fokus utama karena mobilitas dan konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Total pembiayaan yang disalurkan MUF pada Maret 2024 bahkan mencapai Rp2 triliun, meningkat 20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu, Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani memperkirakan dampak positif dari momen Ramadan dan Lebaran terhadap bisnis perusahaan. Kebutuhan masyarakat seperti kendaraan untuk mudik, belanja makanan, dan biaya lainnya menjadi faktor utama dalam meningkatkan permintaan kredit. Pada Maret tahun lalu, piutang pembiayaan konsumen ADMF mencapai Rp21,42 triliun, dengan pembiayaan murabahah senilai Rp5,9 triliun, yang semuanya menunjukkan kenaikan secara kuartalan.
Industri multifinance di Indonesia terus berupaya memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran untuk meningkatkan penyaluran kredit. Meski tantangan eksternal tetap ada, para pelaku industri yakin bahwa strategi promosi dan layanan pembiayaan kompetitif dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Selain itu, prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas untuk menjaga kinerja yang sehat dan berkelanjutan.