Berita
Macet Panjang di Jalur Pantura Cirebon Mencapai 6 Kilometer
2025-04-05

Pada Sabtu malam (5/4/2025), jalur arteri Pantura di Cirebon, Jawa Barat, mengalami kemacetan parah yang mencapai panjang 6 kilometer. Kepadatan lalu lintas ini terjadi akibat puncak arus balik Lebaran 2025, dengan ribuan kendaraan yang melintas dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta dan Bandung. Upaya penanganan telah dilakukan oleh petugas untuk meredakan kepadatan, termasuk pengaturan ulang durasi lampu lalu lintas serta penutupan sementara beberapa jalur.

Kemacetan Panjang Mengganggu Perjalanan Pemudik

Dalam malam hari yang penuh aktivitas pemudik, kawasan Simpang Empat Lampu Merah Jalur Arteri Pantura Pemuda Kota Cirebon hingga Persimpangan Pantura Harjamukti menjadi titik rawan kemacetan. Ribuan kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil pribadi, tersendat di berbagai persimpangan utama, membuat pergerakan hanya dapat dilakukan dengan kecepatan rendah.

Situasi semakin memburuk dengan keberadaan truk besar yang kembali beroperasi setelah libur Lebaran, sehingga mempersempit ruang gerak kendaraan lainnya. Para pemudik menggunakan sepeda motor harus bersabar saat melaju lambat sepanjang jalur Pantura. Menurut data Dinas Perhubungan Kota Cirebon, pada H+5 Lebaran, jumlah sepeda motor yang melewati jalur tersebut mencapai 52.658 unit dalam rentang waktu 00.00 hingga 16.00 WIB.

Untuk meredakan kemacetan, petugas melakukan penutupan sementara jalur dari Kota Cirebon menuju Kuningan di beberapa titik lampu merah. Durasi traffic light juga diperpanjang guna mempercepat aliran kendaraan. Selain itu, jalur alternatif disiapkan untuk mengalihkan arus dari Cirebon ke Kuningan, dengan penutupan crossing tertentu.

Diprediksi, volume kendaraan akan terus meningkat hingga Minggu dinihari karena banyaknya masyarakat yang kembali ke Jabodetabek melalui jalur arteri Pantura Cirebon. Sebagai antisipasi, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan rencana pelaksanaan one way nasional pada Minggu (6/4/2025). Kebijakan ini mencakup rekayasa lalu lintas satu arah mulai dari Tol Semarang hingga Tol Jakarta.

Melalui keterangan tertulisnya, Kapolri menjelaskan bahwa one way lokal sudah dilaksanakan dua kali selama periode mudik dan sekali selama arus balik. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara petugas lapangan untuk memberikan layanan terbaik kepada para pemudik.

Ada peningkatan signifikan dalam jumlah pemudik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan proyeksi 2,1 hingga 2,2 juta masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. "Peningkatan arus balik ini lebih cepat daripada arus mudik, sehingga memerlukan antisipasi maksimal," tegasnya.

Reporter: Abd

Dari sudut pandang seorang pembaca, informasi ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan yang matang dalam menghadapi lonjakan arus lalu lintas, terutama selama momen besar seperti Lebaran. Keputusan strategis seperti one way nasional dan penyesuaian durasi lampu lalu lintas membuktikan bahwa solusi teknis dapat membantu mengurangi beban kemacetan. Namun, upaya ini tetap membutuhkan kesadaran dan kerja sama dari semua pihak agar perjalanan pemudik dapat berlangsung lebih lancar dan nyaman.

More Stories
see more