Pasar
Mengapa Lo Kheng Hong Menolak Konvensional dan Memilih Investasi Saham
2025-03-31

Di tengah arus pendidikan finansial yang menekankan pentingnya menabung sejak dini, figur investor ternama Indonesia, Lo Kheng Hong, menawarkan perspektif berbeda. Dalam sebuah acara bertajuk Capital Market Summit & Expo (CMSE), ia menyatakan bahwa menyimpan uang di bank justru dapat membuat seseorang semakin miskin secara perlahan. Alasannya adalah karena nilai uang yang disimpan tergerus oleh inflasi. Selain itu, Lo juga menghindari investasi dalam obligasi atau emas karena return-nya tidak signifikan. Sebaliknya, ia memilih saham sebagai instrumen utama untuk meningkatkan kekayaan. Keputusan ini didasarkan pada pengalaman suksesnya, termasuk hasil besar dari saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP). Artikel ini akan membahas lebih lanjut filosofi dan strategi unik Lo Kheng Hong dalam dunia investasi.

Pandangan Lo Kheng Hong tentang menabung bukan tanpa alasan. Ia percaya bahwa uang yang diam di rekening tabungan akan kehilangan nilainya seiring waktu akibat inflasi. Selain itu, bunga tabungan yang ditawarkan oleh bank cenderung rendah sehingga tidak cukup untuk melawan penurunan daya beli mata uang. Dalam konteks ini, Lo menyoroti pentingnya mencari alternatif yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Salah satu pilihan favoritnya adalah pasar modal, khususnya saham. Menurut Lo, saham Indonesia memiliki potensi luar biasa bagi investor jangka panjang. Hal ini dibuktikan dengan pengembalian investasi yang sangat signifikan dalam portofolio pribadinya.

Investor yang sering disebut "Warren Buffett-nya Indonesia" ini juga menunjukkan ketelitian luar biasa dalam memilih saham. Contohnya, pada tahun 1998, Lo membeli saham UNTR meskipun laba bersih perusahaan minus Rp 1 triliun. Namun, ia melihat cerita yang berbeda dari laporan keuangannya—bahwa perusahaan tersebut tetap memiliki pendapatan dan laba operasional yang solid. Setelah melakukan analisis mendalam, Lo memutuskan untuk tetap memegang saham tersebut, yang akhirnya memberikan pengembalian fantastis hingga 5.900%. Kesuksesan serupa diraihnya dengan saham INKP, di mana ia berhasil meningkatkan asetnya dari Rp 35 miliar menjadi Rp 350 miliar hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun.

Tidak hanya soal angka, Lo juga menekankan pentingnya kontrol emosi dalam dunia investasi. Menurutnya, banyak orang gagal dalam berinvestasi karena tidak bisa mengendalikan rasa takut atau serakah. Oleh karena itu, ia selalu menyarankan agar para calon investor mempelajari fundamental perusahaan dengan seksama dan bersabar dalam jangka panjang.

Pemikiran Lo Kheng Hong telah membuka wawasan baru bagi masyarakat Indonesia tentang cara pandang terhadap keuangan pribadi. Alih-alih mengandalkan metode tradisional seperti tabungan atau properti, ia membuktikan bahwa saham dapat menjadi alat yang ampuh untuk menumbuhkan kekayaan. Dengan dedikasi, pengetahuan, dan kesabaran, setiap orang memiliki peluang untuk meraih keuntungan besar seperti yang telah dicapai Lo Kheng Hong di dunia investasi saham Indonesia.

More Stories
see more