Berita
Museum FBQ: Jendela Sejarah dan Budaya di Qatar
2025-03-29

Pada pergantian abad ke-21, negara Teluk seperti Qatar masih kurang memiliki daya tarik budaya yang signifikan bagi para pengunjung. Namun, Museum Sheikh Faisal Bin Qassim Al Thani atau dikenal sebagai Museum FBQ telah menjadi destinasi alternatif yang menarik. Awalnya hanya sebuah hobi koleksi pribadi, museum ini kini berkembang menjadi salah satu museum pribadi terbesar di dunia dengan lebih dari 30.000 artefak bersejarah dan benda unik lainnya.

Perjalanan Museum FBQ: Dari Hobi Koleksi ke Institusi Budaya Global

Dalam padang pasir yang luas di sekitar Doha, Museum FBQ hadir sebagai oase pengetahuan dan estetika. Didirikan pada tahun 1998 oleh Sheikh Faisal Bin Qassim Al Thani, seorang miliarder dan pengusaha Arab ternama, museum ini awalnya dibuka di pertanian miliknya sekitar 20 kilometer utara ibu kota Qatar. Perjalanan untuk mencapai museum tersebut bukanlah tanpa rintangan—pengunjung harus membuat janji terlebih dahulu dan bersiap tersesat beberapa kali dalam perjalanan melalui padang pasir yang luas.

Saat tiba, mereka disambut dengan suasana hangat di ladang Al Samriya, lengkap dengan secangkir teh manis dan kue tradisional. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan koleksi eklektik yang tak tertandingi, mulai dari senjata tradisional, koin kuno, kapal layar tradisional (dhow), hingga artefak arkeologi dari zaman Jurassic. Salah satu koleksi yang paling menarik adalah salinan-salinan Al-Quran kuno yang memperlihatkan pentingnya mutiara dalam sejarah Qatar.

Koleksi-koleksi lain yang menarik perhatian termasuk barang-barang pribadi dari tokoh-tokoh dunia seperti mantan pemimpin Irak Saddam Hussein dan Putri Diana dari Inggris. Rumah tradisional yang pernah berdiri di Damaskus, Suriah, juga dipindahkan secara keseluruhan ke dalam museum ini, mencerminkan komitmen Sheikh Faisal untuk melestarikan warisan budaya dari seluruh dunia.

Dengan perkembangan pesatnya, museum ini kini menghadirkan koleksi baru dari ajang internasional seperti Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Barang-barang ini mencakup replika trofi, bola pertandingan, tiket masuk, seragam tim nasional, hingga boneka anak-anak yang memberikan sentuhan humor pada koleksi sejarah yang begitu berharga.

Berkat visi dan dedikasi Sheikh Faisal, museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak sejarah tetapi juga pusat edukasi global yang menawarkan wawasan tentang peradaban manusia dari berbagai sudut pandang.

Pandangan dan Inspirasi dari Museum FBQ

Sebagai seorang jurnalis, saya merasa terinspirasi oleh semangat Sheikh Faisal dalam menjaga jejak sejarah melalui koleksi-koleksi yang ia bangun. Museum FBQ bukan sekadar gudang artefak; ini adalah cerita hidup tentang perjalanan manusia melalui waktu. Pengalaman berkunjung ke museum ini membawa kita kepada pemahaman bahwa setiap benda memiliki narasi unik yang dapat menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Bagi pembaca, museum ini mengajarkan pentingnya pelestarian budaya dan sejarah. Ia juga mengingatkan kita bahwa nilai sejarah tidak hanya terletak pada monumen besar tetapi juga pada detail-detail kecil yang sering luput dari perhatian. Melalui upayanya, Sheikh Faisal berhasil menciptakan ruang dialog antarnegara dan antarbudaya, sesuatu yang sangat diperlukan di era globalisasi modern ini.

More Stories
see more