Sebuah momen penting dalam sejarah keagamaan Indonesia terjadi pada awal Mei 2025, dengan peluncuran sebuah inisiatif besar di ibu kota. Sebagai wujud dari ajaran universal yang dicanangkan oleh pemimpin gereja Katolik Roma, gerakan ini menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat. Di Museum Nasional Jakarta, para tokoh agama dan masyarakat berkumpul untuk memulai langkah baru menuju harmoni sosial. Gerakan ini mengajak semua pihak untuk lebih peka terhadap kebutuhan sesama melalui nilai-nilai iman, persaudaraan, serta empati.
Inisiatif tersebut menjadi manifestasi nyata dari pesan Paus Fransiskus, yang telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Menurut Ignatius Kardinal Suharyo, sejak tahun 2014, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah aktif mengajak umatnya untuk semakin mendalami ketiga nilai inti tersebut. Dalam kunjungan apostolik Paus ke Indonesia pada tahun 2024, pesan tersebut juga diterima dengan hangat oleh berbagai komunitas lintas agama. Kardinal Suharyo menyampaikan bahwa Paus bukan hanya sosok spiritual, tetapi juga figur yang membawa nilai-nilai mulia bagi selurang manusia. Dalam kesempatan lain, beliau juga menekankan pentingnya sikap sederhana bahkan setelah meninggalkan dunia ini, sebagai contoh hidup yang patut ditiru.
Selain acara peluncuran, pengunjung dapat menyaksikan langsung hasil kerja nyata Lembaga Daya Dharma KAJ dalam bidang pemberdayaan sosial selama enam dekade terakhir. Acara yang berlangsung sepanjang hari ini menampilkan berbagai aktivitas yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas lokal dan sektor swasta. Dimulai dengan doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh lima tokoh agama ternama, acara ini mencerminkan solidaritas antariman yang kuat di Indonesia. Semua elemen masyarakat diajak untuk turut serta dalam menjadikan dunia tempat yang lebih baik.
Dengan semangat gotong royong dan saling menghargai, inisiatif ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalin hubungan harmonis antarmanusia. Melalui tindakan konkret seperti pemberdayaan sosial tanpa memandang latar belakang, masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berdampak luas. Inspirasi dari tokoh-tokoh besar seperti Paus Fransiskus dan Bunda Teresa mengajarkan kita bahwa setiap upaya kecil memiliki arti besar dalam membangun dunia yang lebih adil dan berempati.