Sebuah langkah besar diambil oleh Sandiaga Uno, Co-Founder Saratoga Investama Sedaya, dengan peluncuran Sanad Village Indonesia. Peresmian ini dilakukan di Jakarta pada Kamis (20/3/2025) sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan inklusif di Tanah Air. Sanad Village, yang memiliki reputasi internasional, bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja serta menarik investasi ke sektor pendidikan nasional, mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Inisiatif Sanad Village: Solusi Komprehensif untuk Kemandirian Penyandang Disabilitas

Dalam suasana penuh harapan, Sandiaga Uno mengumumkan kehadiran Sanad Village Indonesia di vOffice Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dengan semangat tinggi, dia menyampaikan bahwa lembaga tersebut akan menjadi pusat pendidikan inklusif yang mampu mempersiapkan generasi tangguh. Di balik motivasi ini, ada cerita pribadi Sandiaga tentang anaknya yang didiagnosis dengan Autistic Syndrome Disorder (ASD). Meskipun ia beruntung memiliki akses ke fasilitas terbaik, dia menyadari bahwa tidak semua keluarga di Indonesia memiliki kesempatan serupa. Oleh karena itu, kehadiran Sanad Village diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif kepada penyandang disabilitas melalui berbagai layanan seperti fisioterapi, terapi okupasi, analisis perilaku terapan, hingga pelatihan keterampilan hidup.

Sanad Village sendiri telah dikenal sebagai salah satu pusat perawatan terbesar di dunia untuk penyandang gangguan spektrum autisme. Fokus utamanya adalah pada metode ilmiah yang terbukti efektif dalam membantu individu dengan kebutuhan khusus mencapai kemandirian maksimal.

Dengan hadirnya Sanad Village di Indonesia, diharapkan akan muncul lebih banyak sekolah inklusif yang dapat memberikan peluang belajar tanpa batas bagi semua anak, terlepas dari latar belakang atau kondisi mereka.

Dari perspektif jurnalis, peluncuran Sanad Village Indonesia merupakan tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Ini bukan hanya soal memberikan akses yang setara, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai masyarakat, dapat bersatu untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi setiap individu agar berkembang secara optimal. Melalui inisiatif ini, kita bisa belajar bahwa pendidikan yang inklusif bukanlah opsi, melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi demi masa depan yang lebih baik bagi semua.