Investor terkenal asal Indonesia, Lo Kheng Hong, baru-baru ini mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan total 64.636.000 saham yang dimiliki, ia menunjukkan keyakinan kuat pada prospek bank pelat merah tersebut. Hal ini juga datang menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI, di mana agenda utama mencakup pembagian dividen serta penentuan sosok-sosok manajemen baru. Selain itu, Lo Kheng Hong menyatakan bahwa ia membeli saham BRI sebagai bagian dari strateginya untuk memanfaatkan situasi pasar yang sedang lesu akibat arus keluar dana asing.
Berkaitan dengan rencana perombakan manajemen, beberapa nama telah muncul sebagai calon kuat untuk posisi Direktur Utama BRI. Di antaranya adalah Hery Gunardi, Catur Budi Harto, dan Alexandra Askandar. Masing-masing kandidat membawa pengalaman unik dalam sektor perbankan nasional. Hery Gunardi, saat ini Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), memiliki rekam jejak kuat di industri perbankan syariah. Sementara itu, Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI, telah menjabat sejak tahun 2019 dan dikenal sebagai figur strategis dalam transformasi digital BRI.
Di sisi lain, Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, dipertimbangkan untuk mengisi posisi wakil ketua dewan komisioner atau bahkan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini menjadi indikasi adanya pergeseran signifikan dalam struktur kepemimpinan BRI, yang dapat berdampak besar pada strategi dan operasional ke depannya.
Situasi pasar yang cenderung suram karena aksi jual dana asing menjadi peluang bagi Lo Kheng Hong. Ia menarik semua investasi reksa dana, mencairkan deposito, bahkan menjual seluruh obligasi miliknya untuk fokus pada pembelian saham perusahaan-perusahaan unggulan yang sedang mengalami penurunan harga. Menurutnya, momen ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan saham-saham berkualitas tinggi dengan harga yang sangat menarik.
Dalam konteks lebih luas, perubahan manajemen di BRI diharapkan dapat membawa angin segar bagi institusi ini. Para pemegang saham maupun investor tentu menantikan langkah-langkah inovatif dari para pemimpin baru. Dengan demikian, masa depan BRI tetap cerah meskipun tantangan ekonomi global semakin kompleks. Keputusan Lo Kheng Hong untuk berinvestasi di BRI menjadi bukti nyata bahwa potensi pertumbuhan bank ini masih sangat besar.