Kepemimpinan baru di Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah menarik perhatian pasar dengan komentar terkait kinerja saham emiten BUMN dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Para petinggi utama Danantara, termasuk Chief Investment Officer Pandu Sjahrir, Chief Operational Officer Dony Oskaria, dan CEO Rosan Roeslani, menyampaikan pandangan mereka tentang tantangan yang dihadapi oleh pasar modal dalam beberapa waktu terakhir. Mereka juga memberikan penjelasan mengenai strategi investasi ke depan serta langkah-langkah untuk memperkuat fundamental perusahaan BUMN.
Pandu Sjahrir menyoroti bahwa pengumuman kepemimpinan baru di Danantara bertujuan untuk meyakinkan para investor bahwa institusi ini dikelola oleh profesional terbaik dari berbagai bidang, baik secara nasional maupun internasional. Selain itu, dia juga menegaskan kesadaran akan risiko makroekonomi global yang mempengaruhi performa pasar modal. Situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga melanda negara-negara lain seperti Thailand, Turki, bahkan pasar Nasdaq di Amerika Serikat. "Kondisi saat ini mencerminkan tantangan besar di tingkat makroekonomi," ungkapnya.
Dalam konteks filosofi investasi, Pandu menjelaskan bahwa Danantara akan menjadi pelaku penting dalam pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja. Fokus pada return jangka panjang menjadi salah satu ciri khas strategi investasi mereka. Berbeda dengan private equity yang sering menjual aset, Danantara lebih senang menjadi pemilik jangka panjang di pasar modal.
Di sisi lain, Dony Oskaria menekankan bahwa perusahaan BUMN secara umum memiliki fundamental yang kuat. Tugas Danantara adalah membangun transparansi dan tata kelola perusahaan yang lebih baik guna merespons sentimen global secara positif. Melalui review model bisnis dan penguatan governance, diharapkan pasar dapat memberikan respons yang lebih optimistis terhadap perusahaan BUMN.
Rosan Roeslani menambahkan bahwa diversifikasi portofolio bisnis menjadi salah satu prioritas Danantara. Namun, proses ini akan dilakukan secara hati-hati dengan melibatkan komite berlapis guna memastikan setiap investasi sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan arahan yang jelas dalam strategi investasi ke depan.
Pernyataan para petinggi Danantara memberikan gambaran tentang langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk memperkuat posisi perusahaan BUMN di pasar modal. Dengan fokus pada transparansi, tata kelola yang baik, serta strategi investasi jangka panjang, diharapkan IHSG dan kinerja saham emiten BUMN dapat pulih dari tekanan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pendekatan ini juga menunjukkan komitmen Danantara untuk menjadi agen pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.