Gaya Hidup
Pemimpin Muda Ifan Seventeen Mengambil Alih PT Produksi Film Negara (PFN)
2025-03-12

Artis berbakat Riefian Fajarsyah, lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Pengangkatan ini menyoroti peran penting pemimpin muda dalam membangun industri perfilman Indonesia. Dengan latar belakang sebagai penyanyi dan produser, Ifan diharapkan dapat membawa angin segar bagi BUMN yang telah eksis sejak era kolonial tersebut. PFN sendiri memiliki tugas utama untuk menghasilkan karya film yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara, serta memperbaiki kondisi finansial perusahaan yang sempat mengalami masa sulit.

Dalam sejarah panjangnya, PFN telah menjadi bagian integral dari perkembangan perfilman Tanah Air. Berawal dari Java Pacific Film (JPF) yang didirikan pada tahun 1934 oleh Albert Balink, perusahaan ini awalnya memproduksi film seperti "Pareh," yang mendapatkan pengakuan internasional. Setelah melewati beberapa pergantian nama dan kepemilikan, PFN resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1988. Namun, perjalanan PFN tidak selalu mulus. Pada awal abad ke-21, perusahaan menghadapi tantangan besar dengan neraca negatif hingga Rp 11 miliar, menyebabkan stagnasi produksi selama lebih dari dua dekade.

Seiring waktu, PFN berhasil bangkit kembali. Pada Maret 2019, perusahaan kembali merilis film layar lebar, menandakan pemulihan yang signifikan. Kehadiran Ifan Seventeen sebagai direktur utama diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan daya saing PFN di kancah nasional maupun internasional. Sebagai artis yang akrab dengan tren modern, ia diyakini mampu memadukan kreativitas dengan strategi bisnis yang solid.

Selain itu, PFN juga dikenal melalui program televisi anak-anak legendaris "Si Unyil," yang pertama kali tayang pada tahun 1981. Acara ini merepresentasikan komitmen perusahaan terhadap pembuatan konten edukatif dan berkualitas. Meskipun sempat hilang dari layar kaca, serial ini kembali hadir dengan versi baru bernama "Laptop Si Unyil" di salah satu stasiun televisi swasta.

Masa depan PFN diprediksi cerah dengan kepemimpinan baru yang penuh semangat. Keberanian untuk memberikan kesempatan kepada pemimpin muda seperti Ifan Seventeen menunjukkan bahwa transformasi dalam industri perfilman Indonesia bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang visi dan kreativitas. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem perfilman lokal dan membuka peluang baru bagi generasi muda pencipta konten di Tanah Air.

More Stories
see more