Green Day dikenal sebagai band yang tidak hanya memainkan musik, tetapi juga menyampaikan pandangan politik mereka melalui karya-karya seperti album American Idiot. Melalui lirik tajam dan metaforis, mereka mengkritik kebijakan pemerintah serta sikap masyarakat yang acuh tak acuh terhadap isu-isu penting. Selain itu, fleksibilitas vokalis Billie Joe Armstrong dalam mengubah lirik secara spontan selama penampilan live menunjukkan kemampuan adaptasi mereka terhadap isu kekinian. Band ini sering menggunakan panggung untuk mendukung berbagai sebab sosial dan politik.
Album American Idiot menjadi wadah bagi Green Day untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang kondisi sosial dan politik. Lagu-lagu seperti "American Idiot" dan "Holiday" mencerminkan kekecewaan terhadap pemerintah serta ketidakpedulian masyarakat terhadap masalah-masalah global. Melalui lirik yang sarat makna dan mudah dipahami, mereka berhasil menyentuh audiens dari berbagai lapisan.
Tak hanya sekadar hiburan, karya-karya Green Day mengandung pesan kuat yang mengajak pendengar untuk lebih peka terhadap realitas di sekitar mereka. Lirik yang ditulis dengan penuh simbolisme membantu menyampaikan kritik terhadap sistem yang dianggap tidak adil. Dengan demikian, album tersebut tidak hanya menjadi fenomena musik, tetapi juga pernyataan politik yang signifikan. Melalui nada-nada keras dan lirik provokatif, band ini menunjukkan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat untuk menyuarakan ketidakadilan.
Billie Joe Armstrong kerap memanfaatkan performa live sebagai media untuk menyampaikan pesan politik. Perubahan lirik lagu secara spontan telah menjadi ciri khasnya, terutama saat memberikan dukungan kepada berbagai gerakan sosial atau mengkritik tokoh publik tertentu. Hal ini terlihat jelas pada penampilannya di Coachella 2025, di mana ia menyuarakan solidaritas terhadap Palestina dan mengomentari situasi di Jalur Gaza.
Selain itu, penggunaan platform panggung untuk menyampaikan pandangan politik telah menjadikan Green Day sebagai salah satu band yang paling berani dalam industri musik. Mereka tidak segan-segan menyoroti isu-isu kontroversial, baik itu kebijakan pemerintah maupun tindakan tokoh-tokoh publik tertentu. Contohnya adalah kritik terhadap JD Vance dan Donald Trump, yang disampaikan melalui improvisasi lirik. Dengan cara ini, Green Day menunjukkan bahwa musik bukan hanya soal hiburan, tetapi juga merupakan alat untuk memperjuangkan nilai-nilai sosial dan politik yang lebih baik.