Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang tokoh seni berpengaruh di Korea Selatan telah mencapai keputusan hukumnya. Mantan aktor legendaris teater, O Yeong Su, dinyatakan bersalah atas tuduhan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap seorang anggota muda dari kelompok teaternya pada tahun 2017. Pengadilan memutuskan hukuman satu tahun penjara sebagai konsekuensi dari perbuatan tersebut. Insiden ini menyoroti ketidakseimbangan kuasa dalam hubungan profesional mereka.

Tuduhan ini didasarkan pada pengakuan korban yang mengungkapkan trauma akibat perlakuan paksa oleh pelaku. Menurut catatan persidangan, korban mengalami dampak negatif secara psikologis dan emosional setelah insiden itu. Hakim menjelaskan bahwa posisi senioritas O Yeong Su digunakan untuk menyakiti seseorang yang lebih rentan. Meskipun demikian, pihak pertahanan tetap membantah semua klaim dengan alasan kurangnya bukti konkret dan ketergantungan kasus hanya pada kesaksian tunggal.

Keputusan ini memicu respons bermacam-macam dari masyarakat umum. Sebagai seorang seniman yang selama ini dihormati karena dedikasinya selama lima dekade di dunia seni peran, banyak yang merasa prihatin atas situasi ini. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, bahkan kepada individu yang memiliki prestasi luar biasa. Keberanian korban untuk melaporkan insiden yang terjadi bertahun-tahun lalu adalah langkah signifikan menuju lingkungan kerja yang lebih adil dan aman bagi semua orang.