Berita
Pengalaman Mencekam Satgas Perdamaian TNI di Lebanon
2025-04-24

Dalam misi perdamaian internasional, dua anggota Satgas Kontingen Garuda TNI yang ditempatkan di Lebanon mengungkapkan pengalaman penuh tantangan mereka. Pratu Marinir Egy Arifianto dan Praka Nofrian Syahputra berbagi kisah mereka saat harus menghadapi situasi konflik antara Israel dan Hizbullah. Di tengah eskalasi ketegangan militer, mereka tetap bertugas memantau pergerakan pasukan untuk mencegah pelanggaran garis perbatasan.

Kejadian mencapai puncaknya pada serangan tank Merkava Israel yang menyerang pos pengamatan tempat mereka bertugas. Meski dalam kondisi berbahaya, keduanya tetap menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi guna menjaga stabilitas wilayah sektor Naqoura.

Ketegangan Militer di Perbatasan Lebanon

Situasi di perbatasan Lebanon meningkat pesat pada Oktober 2025, saat ketegangan antara Israel dan Hizbullah mencapai titik kritis. Dua tank Merkava milik Israel melintasi Blue Line, garis batas yang telah ditentukan sebagai zona netral. Anggota Satgas TNI, termasuk Pratu Marinir Egy Arifianto, terus memantau setiap gerakan pasukan untuk memberikan laporan kepada pimpinan atas. Mereka harus waspada agar tidak terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan perdamaian yang telah disepakati.

Peningkatan intensitas ketegangan ini dimulai dengan keluarnya tank-tank dari wilayah Israel ke area Blue Line. Setiap jam, kedua belah pihak saling melakukan provokasi hingga akhirnya meletus menjadi pertempuran sengit. Tank Merkava semakin dekat ke posisi Satgas TNI, yang membuat situasi semakin genting. Dengan tanggap, para prajurit TNI terus menjaga komunikasi dan pantauan secara aktif meskipun risiko ancaman terus meningkat.

Tantangan Saat Menghadapi Serangan Langsung

Di tengah eskalasi militer, Pratu Marinir Egy Arifianto bersama rekannya menghadapi situasi yang sangat mendesak. Pada malam hari, serangan antara Israel dan Hizbullah mencapai puncaknya, dengan tembakan artileri dan airstrike yang dilakukan oleh pasukan Israel. Respons dari Hizbullah datang dalam bentuk balasan senjata ringan serta tembakan artileri lainnya. Tempat pengamatan yang mereka jaga pun tak luput dari dampak serangan tersebut.

Pada pagi dini hari, serangan langsung dari tank Merkava Israel mengenai tower pengamatan di mana Egy dan timnya bertugas. Awalnya, mereka menyadari adanya laser penanda dari arah tank, yang menjadi indikasi akan terjadinya serangan. Tak lama setelah itu, laporan mereka dikonfirmasi dengan ledakan besar yang menghantam lantai dua tower pengamatan. Meskipun dalam kondisi yang begitu sulit, mereka tetap fokus menjalankan tugas demi menjaga integritas wilayah yang mereka awasi. Keberanian dan dedikasi mereka menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam misi perdamaian internasional.

More Stories
see more