PT Timah terus mempercepat pengembangan mineral logam tanah jarang melalui Pilot Plan di Tanjung Ular, Bangka Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi mineral nasional dan mendorong kemandirian teknologi serta ekonomi dalam negeri. Proyek ini juga berfokus pada revitalisasi fasilitas pilot plant pengolahan monasit guna mendukung penggunaan logam tanah jarang dalam industri strategis seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis.
PT Timah bersama MIND ID telah menetapkan langkah-langkah strategis dalam percepatan pengembangan logam tanah jarang. Fokus utama adalah pada revitalisasi fasilitas yang ada agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari upaya peningkatan nilai tambah produk domestik. Melalui pendekatan ini, PT Timah tidak hanya berkontribusi pada hilirisasi mineral nasional tetapi juga menciptakan peluang baru dalam sektor industri.
Dalam rangka mendukung pengembangan ini, PT Timah telah mengambil inisiatif dengan mengintegrasikan teknologi modern ke dalam proses revitalisasi fasilitas pilot plant pengolahan monasit. Tujuan utama dari revitalisasi ini adalah untuk memastikan bahwa mineral ikutan penambangan timah dapat dioptimalkan secara maksimal. Dengan melakukan hal ini, perusahaan berharap dapat menciptakan sinergi antara sumber daya alam dan teknologi modern, sehingga membuka jalan bagi pengembangan ekosistem industri strategis masa depan. Selain itu, program ini juga menjadi bukti nyata komitmen PT Timah dalam mendukung pemerintah dalam upaya hilirisasi mineral nasional.
Berkunjung ke fasilitas pilot plant pengolahan monasit di Tanjung Ular, Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan menekankan pentingnya langkah ini dalam mewujudkan kemandirian teknologi dan ekonomi Indonesia. Dengan memiliki kemampuan untuk memproses mineral langka ini sendiri, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan ekosistem industri strategis masa depan.
Melalui kolaborasi erat antara PT Timah dan MIND ID, proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengolah mineral rare earth namun juga memberikan dampak signifikan pada perekonomian lokal maupun nasional. Dengan adanya dukungan teknologi modern dan pengetahuan ahli, proyek ini diprediksi akan membuka banyak kesempatan kerja serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Lebih lanjut, Dany menyampaikan optimisme bahwa Indonesia dapat memanfaatkan seluruh potensinya dalam bidang ini untuk menjadi basis global pengembangan industri strategis masa depan. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan logam tanah jarang tidak hanya menjadi solusi bagi tantangan teknologi saat ini, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang.