Berita
Penghormatan Terakhir bagi Sang Aktor di Masjid Agung Istiqlal
2025-04-04
Jakarta – Prosesi penghormatan terakhir bagi salah satu tokoh seni terbesar Tanah Air berlangsung dengan penuh kekhusyukan di pusat ibadah nasional. Kehadiran jutaan doa dari masyarakat menandai perjalanan spiritual seorang legenda yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia perfilman Indonesia.

Salat Jenazah: Perpisahan Penuh Haru untuk Seorang Legenda

Momen ini menjadi simbol kehilangan sekaligus penghormatan kepada sosok yang tidak hanya dikenal lewat layar kaca, tetapi juga melalui dedikasi hidupnya sebagai manusia dan umat beriman.

Ritual Terakhir di Masjid Nasional

Masjid Istiqlal dipilih sebagai tempat prosesi salat jenazah karena nilai sejarah dan spiritual yang mendalam bagi keluarga almarhum. Tempat inilah di mana sang aktor resmi memeluk agama Islam pada tahun 1982, sebuah momen penting dalam hidupnya sebelum menikahi Dewi Yull. Hal ini menjadikan masjid ini lebih dari sekadar bangunan sakral; ia adalah saksi bisu perjalanan iman seorang Ray Sahetapy.

Tidak hanya itu, kapasitas masjid sebagai simbol persatuan umat Islam di Asia Tenggara membuatnya semakin cocok sebagai lokasi perpisahan akhir. Ribuan orang dari berbagai penjuru hadir tanpa undangan formal, mencerminkan cinta publik terhadap sosok yang selalu tampil sederhana namun penuh karakter dalam setiap perannya.

Kedatangan dengan Dampingan Anak-Anaknya

Saat mobil jenazah putih tiba di area parkir masjid, tiga anak Ray Sahetapy—Rama, Surya, dan Raya—ikut turun bersama-sama. Mereka tampak tegar namun tak bisa menyembunyikan kesedihan di balik sorot mata mereka. Ketiganya secara langsung terlibat membantu mengangkat keranda ayah mereka yang dibalut kain hijau, simbol kesucian dalam tradisi Muslim.

Momen ini bukan hanya tentang prosesi fisik, tetapi juga tentang pengabdian anak-anak kepada seorang bapak yang selalu mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan integritas. Suasana haru semakin kental saat lantunan zikir Lailahaillallah memenuhi udara, mengiringi langkah-langkah mereka menuju pelataran masjid.

Jadwal Prosesi Hingga Pemakaman

Menurut Raya Sahetapy, putra bungsu almarhum, prosesi salat jenazah direncanakan dilaksanakan usai Salat Jumat. “Setelah salat Jumat, kami akan melaksanakan salat gaib atau salat mayat untuk beliau,” ujar Raya dalam wawancara dengan Intens Investigasi, Jumat (4/4/2025). Ia memperkirakan acara tersebut akan selesai sekitar pukul 13.30 WIB.

Beranjak dari Masjid Istiqlal, rombongan kemudian bergerak menuju TPU Tanah Kusir, lokasi pemakaman yang telah dipilih sejak awal. Pilihan lokasi ini didasarkan atas permintaan keluarga agar prosesi dapat berlangsung dengan cepat dan khidmat, tanpa banyak hambatan teknis.

Nilai Spiritual di Balik Pemilihan Lokasi

TPU Tanah Kusir memiliki arti penting dalam konteks historis dan religius. Banyak tokoh besar Indonesia yang dimakamkan di sini, menjadikannya simbol keteguhan nilai-nilai luhur bangsa. Bagi keluarga Ray Sahetapy, tempat ini juga merupakan representasi dari warisan spiritual yang ingin ditinggalkan kepada generasi berikutnya.

Prosesi pemakaman sendiri direncanakan selesai sekitar pukul 14.00 WIB. Meski waktu singkat, setiap detiknya dipenuhi dengan doa dan kesadaran bahwa perjalanan hidup seorang legenda perfilman Indonesia telah berakhir dengan cara yang paling mulia.

More Stories
see more