Berdasarkan pengamatan astronomi dan konsultasi dengan para ahli, Dewan Fatwa Australia menetapkan bahwa hari pertama Idul Fitri akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Dengan perhitungan yang cermat terkait penampakan bulan sabit Syawal, keputusan ini menggenapi 30 hari Ramadan sebelum memasuki perayaan besar umat Islam. Selain itu, Mufti Besar Australia mengajak masyarakat Muslim untuk menjaga persatuan serta mendukung saudara-saudari mereka di wilayah konflik seperti Gaza.
Di Uni Emirat Arab (UEA), penentuan tanggal Idul Fitri juga menjadi fokus utama. Panitia hilal UEA akan melakukan pengamatan malam Sabtu untuk menentukan apakah bulan sabit dapat dilihat secara langsung atau tidak. Keputusan tersebut akan menentukan apakah perayaan dimulai pada Minggu, 30 Maret, atau Senin, 31 Maret 2025.
Dewan Fatwa Australia telah menggunakan metode ilmiah untuk menetapkan awal Idul Fitri pada tahun 1446 H. Dengan melibatkan observatorium astronomi dan lembaga khusus yang bergerak dalam studi fenomena bulan sabit, hasil perhitungan menunjukkan bahwa bulan sabit Syawal akan lahir setelah matahari terbenam pada Sabtu, 29 Maret 2025. Karena tidak mungkin melihat bulan sabit tersebut pada malam itu, maka Ramadan dipastikan berlangsung selama 30 hari penuh.
Mekanisme penetapan Idul Fitri di Australia dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti waktu kelahiran bulan baru, durasi terbenamnya bulan setelah matahari tenggelam, serta kemungkinan pengamatan visual. Perhitungan ini dilaksanakan sesuai standar global yang digunakan oleh banyak lembaga ulama internasional. Dengan demikian, hari terakhir Ramadan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025, dan Idul Fitri dirayakan satu hari setelahnya. Proses ini mencerminkan harmonisasi antara ilmu pengetahuan modern dan tradisi agama.
Selain Australia, Uni Emirat Arab (UEA) juga sedang bersiap menyambut Idul Fitri. Salah satu langkah penting adalah pengamatan langsung hilal pada malam Sabtu, 29 Maret 2025. Panitia khusus yang dibentuk oleh pemerintah akan berkumpul setelah salat magrib untuk memastikan apakah bulan sabit Syawal sudah terlihat atau belum. Hasil dari pengamatan ini akan menentukan apakah Idul Fitri akan dirayakan pada hari Minggu atau Senin.
UEA mempersiapkan serangkaian aktivitas spiritual menjelang akhir Ramadan. Salat subuh akan diadakan di ratusan masjid serta tempat salat terbuka di seluruh negara sebagai bagian dari ritual religius. Apabila bulan sabit berhasil diamati pada malam Sabtu, maka Idul Fitri akan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025. Namun, jika tidak terlihat, maka perayaan akan ditunda hingga Senin, 31 Maret 2025. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya proses pengamatan bulan dalam menetapkan momen sakral dalam kalender Islam.