Kementerian Agama Indonesia membuka kesempatan bagi para pelajar untuk mengikuti seleksi beasiswa studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Program ini dirancang khusus untuk lulusan Madrasah Aliyah dan institusi pendidikan lain yang memenuhi syarat. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi pemimpin intelektual yang mampu menghadapi tantangan global. Universitas Al-Azhar diakui sebagai pusat keilmuan Islam dunia, sehingga pengiriman pelajar ke sana menjadi bagian dari upaya membangun fondasi kepemimpinan agama masa depan. Proses seleksi akan dikelola secara transparan dan profesional oleh Konsorsium Pusat Bahasa di berbagai perguruan tinggi keagamaan di Indonesia.
Program seleksi ini bukan hanya soal pengiriman mahasiswa ke luar negeri, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia religius. Menurut Amien Suyitno, Universitas Al-Azhar adalah simbol penting dalam pengetahuan Islam global. Oleh karena itu, melalui program ini, Indonesia berusaha menyiapkan pemimpin agama yang tidak hanya kuat secara akademik tetapi juga memiliki wawasan luas terhadap dinamika peradaban modern.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menjelaskan bahwa proses seleksi akan melibatkan ujian berbasis komputer (CBT) dan wawancara mendalam. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para peserta benar-benar siap baik secara akademik maupun mental. Ujian CBT akan dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2025, sedangkan wawancara akan berlangsung pada tanggal 20-21 Mei 2025. Setiap tahapan seleksi dipersiapkan dengan cermat agar hasilnya dapat mencerminkan kemampuan terbaik peserta.
Lebih lanjut, Sahiron menekankan pentingnya prinsip transparansi dalam pelaksanaan seleksi ini. Ia menyebutkan bahwa lembaga independen yang telah terbukti memiliki reputasi tinggi akan mengelola proses ini. Para peserta yang berhasil melewati semua tahapan akan diajukan ke Markaz Tathwir Ta’lim At-Thullab Al-Wafidin wa Al-Ajanib, yaitu badan resmi yang menangani mahasiswa asing di Universitas Al-Azhar. Setelah tahap ini, calon mahasiswa akan melanjutkan proses pendaftaran mandiri sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan Islam di Indonesia. Dengan adanya lulusan-lulusan berkualitas dari Universitas Al-Azhar, Indonesia akan semakin memperkaya wajah Islam yang moderat, ramah, serta mencerahkan. Selain itu, para lulusan tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan dalam menghubungkan tradisi Islam klasik dengan dinamika zaman modern.