Bank Negara Indonesia (BNI) memperlihatkan langkah positif dengan meningkatkan pembagian dividen kepada para pemegang saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang berlangsung pada pertengahan bulan lalu, keputusan telah diambil untuk menyalurkan 65% dari total laba tahun buku 2024 sebagai dividen. Jumlah ini mencapai Rp 13,95 triliun, atau setara Rp 374,05 per lembar saham. Hal ini menjadi peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika dividen hanya mencakup 50% dari laba bersih.
Secara keseluruhan, kinerja BNI dalam periode tersebut menunjukkan hasil yang cukup memuaskan meskipun menghadapi tantangan. Laba bersih bank mencapai Rp 21,46 triliun, naik 2,64% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun beban bunga meningkat hingga 29,24%, pendapatan bunga tetap tumbuh sebesar 8,32%. Selain itu, aset bank juga tercatat naik 3,95% menjadi Rp 1.124,80 triliun. Salah satu faktor penting yang mendukung performa adalah peningkatan kualitas kredit dengan NPL net yang turun menjadi 0,74%.
Pertumbuhan bisnis BNI tidak hanya tercermin dalam angka-angka finansial, tetapi juga melalui inovasi yang diperkenalkan selama tahun laporan. Misalnya, peluncuran platform digital "wondr" membantu memperkuat pendapatan non-bunga bank. Pendapatan komisi dan administrasi meningkat 1,27%, sementara pendapatan lainnya naik hingga 20,86%. Tabungan nasabah juga tumbuh pesat sebesar 11,02%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan deposito yang hanya 3,85%. Ini menunjukkan bahwa strategi BNI dalam menjaga loyalitas nasabah serta ekspansi produk layanan semakin efektif.
Dengan pencapaian ini, BNI menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi pemegang saham serta masyarakat luas. Kenaikan dividen menjadi indikator kuat bahwa bank tidak hanya fokus pada pengembangan internal, tetapi juga memperhatikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Langkah-langkah strategis seperti penguatan portofolio digital dan optimalisasi fungsi intermediasi akan semakin memperkokoh posisi BNI di masa depan, sekaligus mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.