Pada Rabu pagi (26/3/2025), saham emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Hal ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk kembali ke level 6.400-an. Kenaikan tersebut dipicu oleh pengumuman dividen dari beberapa bank BUMN, yang menarik minat investor. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mengumumkan jumlah dividen mereka, sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan mengungkapkan rincian dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dividen yang dijanjikan cukup menarik dengan tingkat imbal hasil yang memikat para pemodal.
Dalam atmosfer pasar yang penuh harapan pada Rabu pagi, sektor perbankan milik negara menunjukkan performa luar biasa. Di Jakarta, tepatnya pukul 10:05 WIB, harga saham bank-bank BUMN seperti BBNI, BMRI, BBTN, dan BBRI melonjak tajam hingga mencapai angka antara 5% hingga lebih dari 7%. Lonjakan ini terjadi setelah pengumuman rencana pembagian dividen tahunan dari laba yang diperoleh pada tahun 2024.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya dengan janji dividen Rp 51,74 triliun, atau sekitar 85% dari total laba yang diraih. Investor berkesempatan mendapatkan Rp 345 per saham, ditambah dengan dividen interim sebelumnya. Untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, besaran dividen mencapai Rp 43,5 triliun atau 78% dari laba bersih, dengan imbal hasil dividen sebesar 9,8%.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan akan membagikan dividen tunai berkisar antara Rp 12,88 triliun hingga Rp 13,95 triliun, setara dengan Rp 316 hingga Rp 345 per lembar saham. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa persentase pembagian dividen akan jatuh dalam rentang 55%-60%. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk juga tidak mau ketinggalan dengan rencana pembagian dividen sebesar 20%-25% dari laba bersih.
Pengumuman-pengumuman ini hadir di tengah spekulasi positif tentang reformasi kepemimpinan Danantara, lembaga yang bertugas mengelola aset-aset strategis negara. Dengan mayoritas pengurus baru berasal dari kalangan profesional muda yang memiliki wawasan mendalam tentang pasar modal, optimisme pun meningkat di kalangan pelaku pasar.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, berita ini menunjukkan pentingnya transparansi dan ekspektasi positif dalam menjaga stabilitas pasar saham. Keputusan pembagian dividen yang adil serta langkah-langkah reformasi manajemen menjadi faktor utama yang dapat membangkitkan kepercayaan investor domestik maupun internasional. Pasar saham Indonesia tampaknya sedang menuju arah yang lebih baik, meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi di masa depan.