Pasar
Peningkatan Laba Signifikan Barito Pacific Ditengah Penurunan Pendapatan
2025-03-17

Pada akhir tahun 2024, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), sebuah perusahaan petrokimia ternama di Indonesia, melaporkan kenaikan signifikan sebesar 116,28% pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induknya. Meskipun demikian, pendapatan usaha perusahaan mengalami penurunan sekitar 13,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh pemeliharaan rutin serta fluktuasi permintaan dan pasokan global. Direktur Utama BRPT menyebut bahwa meskipun terjadi penurunan pendapatan, faktor-faktor lain seperti keuntungan kurs mata uang asing dan pendapatan tambahan membantu meningkatkan laba perusahaan secara keseluruhan.

Detail Laporan Keuangan Barito Pacific Tahun 2024

Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu mencatat laba bersih sebesar US$56,48 juta atau setara Rp923,1 miliar hingga Desember 2024. Angka ini naik tajam dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$26,12 juta. Namun, pendapatan operasional BRPT turun menjadi US$2,39 miliar dari US$2,76 miliar pada tahun 2023.

Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh pemeliharaan berkala (Turnaround Maintenance/TAM) di kompleks petrokimia milik perusahaan, yang berlangsung selama kuartal ketiga. Selain itu, kondisi pasar global yang tidak menentu juga berperan besar dalam menekan volume penjualan. Menariknya, meskipun pendapatan turun, pos keuntungan kurs mata uang asing berhasil membalikkan defisit menjadi surplus, memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan BRPT.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan juga turun menjadi US$1,87 miliar dari US$2,2 miliar sebelumnya. Dari segi permodalan, aset BRPT meningkat menjadi US$10,53 miliar pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan US$10,15 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, liabilitas dan ekuitas perusahaan tercatat masing-masing sebesar US$6,34 miliar dan US$4,19 miliar.

Dari perspektif jurnalistik, laporan ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen risiko dalam menjaga stabilitas finansial suatu perusahaan. Meskipun BRPT menghadapi tantangan berupa penurunan pendapatan akibat pemeliharaan dan tekanan global, perusahaan berhasil mengoptimalkan sumber daya lain untuk tetap mencatatkan kinerja positif. Hal ini menginspirasi banyak pihak bahwa inovasi dan fleksibilitas dalam pengelolaan bisnis adalah kunci untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. Melalui langkah-langkah strategis seperti efisiensi biaya dan diversifikasi pendapatan, perusahaan dapat terus berkembang bahkan dalam kondisi sulit sekalipun.

More Stories
see more