Dalam perkembangan dunia kesehatan, vaksinasi menjadi salah satu upaya penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular yang berbahaya. Melalui proses imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak ditingkatkan sehingga risiko terkena penyakit dapat diminimalkan. Namun, ada sebagian orang tua yang merasa ragu akibat efek samping yang muncul setelah vaksinasi, seperti demam atau rewel pada anak. Dalam diskusi di platform Siaran Sehat Youtube Kemenkes RI, spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe memberikan penjelasan tentang bagaimana reaksi tersebut merupakan indikator bahwa vaksin bekerja dengan baik di dalam tubuh. Artikel ini akan mengupas lebih lanjut tentang pentingnya vaksinasi serta mekanisme tubuh dalam merespons proses tersebut.

Menurut dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinasi adalah cara alami bagi tubuh untuk membangun sistem pertahanan terhadap infeksi. Reaksi seperti demam atau rewel pada anak setelah vaksinasi adalah hal yang wajar karena kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh sedang membentuk antibodi baru. Hal ini juga menjadi bukti bahwa vaksin telah berhasil merangsang sistem imun anak. Dalam sebuah acara daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan pada Jumat (9/5/2025), dr. Dirga menjelaskan bahwa efek samping ringan tersebut biasanya hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari ke depan.

Tidak hanya demam, reaksi lain yang sering dirasakan pasca-vaksinasi termasuk nyeri sendi, pembengkakan pada area suntikan, hingga gejala mirip flu seperti mual atau muntah. Semua tanda-tanda ini menunjukkan bahwa vaksin telah berhasil merangsang sistem kekebalan tubuh. Meskipun begitu, tidak semua anak mengalami efek samping ini, dan tidak adanya efek samping sama sekali tidak berarti vaksin gagal bekerja. Respons tubuh setiap individu terhadap vaksin bisa bervariasi, sehingga penting bagi para orang tua untuk memahami bahwa perbedaan ini adalah normal.

Untuk mengatasi efek samping yang muncul, para ahli merekomendasikan pemberian obat pereda demam jika diperlukan, serta pengompresan area bekas suntikan menggunakan air dingin. Selain itu, menciptakan suasana yang nyaman bagi anak dapat membantu mengurangi trauma atau ketidaknyamanan yang mereka rasakan selama masa pemulihan.

Vaksinasi tetap menjadi langkah preventif yang sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular. Meski efek samping dapat terjadi, manfaat jangka panjang dari vaksinasi jauh lebih besar daripada risiko yang ada. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk mendapatkan informasi yang tepat dan memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan perlindungan maksimal melalui proses ini. Memahami respons tubuh terhadap vaksin dapat membantu menghilangkan kekhawatiran dan meningkatkan rasa percaya terhadap pentingnya imunisasi.