Gaya Hidup
Perjalanan Filsuf Arab yang Berubah dari Ulama ke Ateis
2025-03-18

Pemikiran seseorang dapat berubah seiring waktu dan pengalaman, seperti yang terjadi pada Abdullah Al Qasemi. Pria kelahiran tahun 1907 ini awalnya dikenal sebagai anak yang religius dan cerdas melalui pendidikan agama Islam yang diberikan oleh ayahnya. Sejak usia dini, dia mendalami ilmu-ilmu agama seperti hadis, hukum Islam, serta bahasa Arab klasik. Bakat intelektualnya berkembang pesat saat kuliah di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, di mana dia menjadi tokoh yang menawarkan pandangan baru tentang pemikiran Arab.

Masa transisi penting dalam hidup Qasemi dimulai ketika dia mulai mempertanyakan ajaran-ajaran yang selama ini diyakininya. Awalnya, dia adalah salah satu pendukung gerakan Salafi, yang mengadvokasi kembali kepada praktik-praktik awal umat Islam. Namun, pandangannya yang radikal membuatnya dikeluarkan dari Al-Azhar pada tahun 1931. Setelah itu, perubahan besar terjadi dalam pikirannya, yang akhirnya membawa dia meninggalkan keyakinan agamanya dan menyatakan dirinya sebagai ateis. Hal ini menimbulkan kontroversi besar di kalangan masyarakat Timur Tengah, dengan banyak negara melarang karyanya dan mengancam nyawanya.

Kisah hidup Abdullah Al Qasemi mencerminkan pentingnya dialog terbuka dalam dunia yang serba dinamis. Perubahan pandangan seseorang, meskipun kontroversial, harus dihadapi dengan sikap saling pengertian dan toleransi. Daripada menghakimi, masyarakat dapat belajar untuk memahami alasan di balik setiap perubahan paham. Dengan demikian, kita bisa membangun harmoni sosial yang lebih baik di tengah keragaman ideologi yang ada.

More Stories
see more