Pengumuman kepergian aktor ternama Ray Sahetapy pada tanggal 1 April 2025 mengguncang dunia hiburan Indonesia. Pria yang meninggal dalam usia 68 tahun itu dikenal sebagai seorang mualaf yang memulai perjalanannya di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sebelum akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir pada Jumat, 4 April 2025, jenazahnya disalatkan di masjid yang sama dengan saksi awal spiritualitasnya.
Ray Sahetapy menapaki jalur Islam sebelum menikahi aktris Dewi Yull. Keputusan besar ini dilakukan di Masjid Istiqlal, sebuah tempat bersejarah yang menjadi saksi penting bagi konversinya. Namun, ada sedikit perbedaan pendapat dalam keluarga tentang kapan tepatnya momen tersebut terjadi. Menurut Raya Sahetapy, putra Ray, proses pengucapan syahadat berlangsung pada tahun 1982. Sementara itu, Surya Sahetapy, anak ketiga dari perkawinan Ray dan Dewi Yull, menyebutkan bahwa ayahnya menjadi mualaf satu tahun lebih awal, yakni pada tahun 1981.
Konfirmasi lebih lanjut datang dari Raya Sahetapy, yang menjelaskan bahwa perubahan agama ayahnya terjadi menjelang pernikahannya dengan ibunya. "Beliau mualaf pada tahun 1982, tepat sebelum menikah dengan ibu saya," ungkap Raya di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 3 April 2025. Di pihak lain, Surya memberikan pandangan serupa melalui akun Instagram-nya. Dia menulis bahwa ayahnya pertama kali mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Istiqlal pada tahun 1981.
Moments sakral ini menjadi bagian integral dari warisan Ray Sahetapy, yang tidak hanya dikenang sebagai seorang seniman tetapi juga sebagai individu yang mendalam dalam keyakinannya. Meskipun ada variasi dalam penanggalan, kesepakatan umum adalah bahwa Masjid Istiqlal selalu memiliki tempat spesial dalam hidupnya. Dari titik awal perjalanannya sebagai mualaf hingga saat ia dipulangkan ke alam baka, masjid tersebut tetap menjadi simbol penting dalam hidupnya.
Berita kepergian Ray Sahetapy membawa rasa haru bagi banyak orang. Ia meninggalkan jejak spiritual yang kuat, yang tercermin dari hubungannya dengan Masjid Istiqlal, baik sebagai lokasi pertama pengucapan syahadat maupun sebagai tempat perpisahan terakhirnya. Perjalanan panjang Ray dalam mencari makna hidup telah menginspirasi banyak orang untuk menghargai nilai-nilai iman dengan cara yang mendalam dan tulus.