Gaya Hidup
Perkawinan dan Risiko Obesitas pada Pria: Temuan Baru dari Penelitian Global
2025-03-27

Pernikahan, meskipun menjadi tonggak penting dalam kehidupan seseorang, ternyata membawa dampak signifikan terhadap kesehatan fisik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Polandia, pria yang telah menikah memiliki peluang tiga kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan mereka yang masih lajang. Para ilmuwan dari National Institute of Cardiology di Warsawa menganalisis data dari 2.405 partisipan dengan rata-rata usia 50 tahun. Dalam penelitian ini, para ahli juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti status pernikahan, kondisi mental, serta gaya hidup secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko kelebihan berat badan pada pria meningkat hingga 62% setelah menikah.

Faktor-faktor lain turut memengaruhi hasil penelitian ini. Usia, misalnya, ditemukan sebagai salah satu penyebab utama peningkatan berat badan. Setiap tambahan satu tahun usia, kemungkinan kelebihan berat badan naik sebesar 3% untuk pria dan 4% untuk perempuan. Selain itu, studi sebelumnya di Tiongkok menemukan bahwa lima tahun pertama setelah pernikahan menjadi periode kritis bagi pria, di mana konsumsi kalori meningkat sementara aktivitas fisik berkurang. Sementara itu, faktor psikologis seperti depresi dan literasi kesehatan rendah lebih sering dikaitkan dengan risiko obesitas pada perempuan, namun tidak begitu mencolok pada pria.

Penting untuk menyadari bahwa kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pilihan individu, melainkan juga oleh lingkungan sosial dan budaya. Direktur Obesity Health Alliance, Katharine Jenner, menjelaskan bahwa perubahan pola hidup pasca-pernikahan dapat memengaruhi bobot tubuh, terutama pada pria. Sejalan dengan temuan tersebut, Joanna Syrda dari University of Bath menegaskan bahwa pernikahan dapat mengubah rutinitas pria, termasuk kebiasaan makan yang lebih teratur namun kurang sehat. Meskipun demikian, Jim Pollard dari Men’s Health Forum mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap faktor lain seperti stres pekerjaan dan pola makan yang buruk. Kesehatan jantung dan risiko kanker menjadi alasan kuat bagi semua orang, baik pria maupun perempuan, untuk menjaga berat badan ideal demi masa depan yang lebih sehat dan bermakna.

More Stories
see more